Mohon tunggu...
Epang
Epang Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai

suka belajar hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Diversifikasi Portfolio, Kunci Mengurangi Resiko Investasi

21 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Obligasi (Bonds)

Obligasi adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Obligasi cenderung memberikan pengembalian yang lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham. Mereka sering digunakan untuk menjaga stabilitas portofolio.

- Obligasi Pemerintah: Lebih aman karena didukung oleh negara, tetapi biasanya menawarkan suku bunga yang lebih rendah.
- Obligasi Korporasi: Menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah, tetapi juga membawa risiko lebih besar tergantung pada kesehatan keuangan perusahaan penerbit.
- Obligasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Obligasi jangka pendek memiliki risiko yang lebih rendah daripada obligasi jangka panjang, karena lebih cepat jatuh tempo.

3. Emas dan Logam Mulia

Emas dan logam mulia lainnya seperti perak adalah aset yang sering dijadikan "safe haven" di masa ketidakpastian ekonomi. Mereka cenderung mempertahankan nilainya selama inflasi tinggi atau krisis finansial.

- Emas sebagai lindung nilai: Banyak investor menggunakan emas sebagai pelindung terhadap inflasi dan ketidakstabilan pasar. Namun, emas tidak menghasilkan pendapatan seperti saham atau obligasi.

4. Real Estate (Properti)

Investasi properti dapat memberikan aliran pendapatan pasif melalui sewa, serta apresiasi nilai jangka panjang. Meskipun lebih padat modal dan memerlukan manajemen aktif, real estate sering kali menjadi komponen penting dalam portofolio yang terdiversifikasi.

- Properti komersial dan residensial: Anda bisa berinvestasi di properti komersial seperti kantor atau pusat perbelanjaan, atau di properti residensial seperti rumah atau apartemen.
- Real Estate Investment Trust (REIT): Alternatif investasi properti tanpa perlu membeli properti fisik. REIT memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam portofolio properti yang dikelola secara profesional.

5. Reksa Dana dan Exchange-Traded Fund (ETF)

Reksa dana dan ETF memungkinkan investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan mudah. Kedua instrumen ini menggabungkan dana dari banyak investor untuk berinvestasi dalam berbagai aset, seperti saham atau obligasi, sesuai dengan tujuan dana tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun