Mohon tunggu...
Epa  Mustopa
Epa Mustopa Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Pendidik Yang Tersesat Menjadi Tenaga Kependidikan

Saya sangat suka menulis. Menulis apa yang saya ingin tulis. Dari tulisan kita bisa lebih meningkatkan kemampuan. Baik kognitif, afektif, emosional dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sudah Capek "Tertimpa" Diare, Untung Ada Tolak Angin

23 Juli 2018   03:40 Diperbarui: 24 Juli 2018   15:00 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu menunjukan pukul 07.30. Saya tergesa-gesa berangkat ke sekolah untuk mematangkan latihan drama komedi bersama para siswa. Sesampainya di sekolah, banyak diantara mereka mengerumuniku bagaikan khawatir dan takut acara pementasan gagal.

"Pak, gimana kabarnya? Katanya bapa sakit?" Tanya Si Doni

"Iya Don, bapak kelelahan. Alhamdulillah sekarang sudah sembur. Eh Don, ajak anak-anak lainnya ke gedung serba guna! Kita harus latihan ekstra hari ini!" Pintaku pada Doni

"Baik Pak!" Jawab Doni dengan singkat dan tergesa-gesa

Tak terasa setengah hari larut dalam perhelatan latihan. Mereka benar-benar bersemangat dan memainkan peran masing-masing dengan penuh totalitas. Waktu menunjukan pukul 12.00. Kami beristirahat kemudian diteruskan dengan shalat dan makan.

Perut mulai terasa lapar, dan sesekali perih dan mual. Tak berpikir panjang saya langsung pergi ke kantin. Setelah memesan sepiring nasi dengan telur dadar. Belum satu sendok pun masuk di santap, tiba-tiba rasa mual menerjang, perut terasa teramat melilit sakit, ditambah rasa pening di kepala. Puncaknya saya merasakan ingin buang air besar tak tertahankan. Dengan setengah berlari, saya langsung menuju toilet.

Singkat cerita saya pun izin pulang kepada Kepala Sekolah dengan mengutarakan sejumlah keluhan. Karena melihat saya meringis terus, akhirnya Kepala Sekolah meminta Pak Imin (Penjaga Sekolah) membonceng saya pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah saya langsung menuju kamar karena merasa pusing dan demam. Bahkan tak sempat berterima kasih kepada Pak Imin. Mudah-mudahan istriku dengan segala keramahannya mewakiliku mengucapkan terima kasih ke  Pak Imin.

Tak terasa saya ketiduran. Akibat terlalu pening menahan pusing, dan demam menerjang. Dalam keadaan setengah sadar istriku membangunkan dengan setengah memaksa.

"Pah, aku udah panggil Pak Mantri Obon? Beliau akan memeriksa papah!" Cetusnya setengah berbisik

Tanpa banyak bicara Pak Mantri Obon langsung memeriksaku di kamar. Setelah beres mendiagnosa, beliau bicara, "Kamu terserang diare, butuh istirahat dan minum obat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun