Mohon tunggu...
Epa Elfitriadi
Epa Elfitriadi Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dan Berbagi..

Belajar dan Berbagi..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Percepatan Literasi Digital di Balik Pandemi Covid-19

6 April 2020   07:35 Diperbarui: 6 April 2020   07:44 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran virus corona jenis baru yang cepat dan meluas telah menyentak dunia. Tidak banyak yang menyangka bahwa varian baru virus corona atau disebut Covid-19 ini terus menyebar dan menimbulkan banyak kematian. 

Pertama kali kasus virus corona teridentifikasi di Wuhan tanggal 31 Desember 2019 dan dikonfirmasi oleh pihak berwenang Cina tanggal 7 Januari 2020 sebagai virus corona jenis baru. 

Wabah yang bermula di Wuhan ini kemudian menyebar ke berbagai belahan negeri, tak terkecuali Indonesia. Kian hari jumlah kasus terjangkit Covid-19 di dunia terus meningkat. Lebih dari 190 negara telah mengonfirmasi terjangkit Covid-19. 

Sebagaimana diberitakan laman Kompas.com, hingga Minggu (5/4/2020) jumlah kasus virus corona di seluruh dunia tercatat di peta online Worldometers telah mencapai 1.196.944 kasus dengan jumlah pasien yang berhasil sembuh mencapai 246.110 dan pasien meninggal dunia sebanyak 64.580 orang. 

Kini, wabah virus corona bukan lagi epidemi tetapi sudah menjadi pandemi global. Akibatnya, jutaan masyarakat dunia mengalami kekhawatiran dan kondisi menyedihkan. 

Tidak sedikit kota-kota bahkan negara melakukan blokade dan memaksa warganya mengisolasi diri di rumah masing-masing. Langkah social distancing hingga kebijakan lockdown, mereka lakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Kasus Covid-19 di Indonesia

Sejak kasus virus corona mencuat di dunia mengiringi awal tahun 2020, diikuti beberapa negara mengambil langkah cepat pembatasan akses masuk hingga lockdown

Misalnya saja, kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara izin masuk kunjungan untuk ibadah umrah dan wisata mulai 27 Februari 2019 yang berdampak pada 2.393 orang jamaah Indonesia (kompas.com). 

Tetapi nampaknya pemerintah Indonesia melihat kondisi Indonesia masih relatif “aman”. Buktinya, pemerintah masih berupaya menarik wisatawan mancanegara yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus Corona.

Melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah mengumumkan insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp298,5 miliar (bbc.com, 27/2/2020). 

Tetapi tidak lama setelah itu, tanggal 2 Maret 2020 presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan secara resmi bahwa dua orang WNI terpapar Covid-19. Ini menjadi kasus pertama Covid-19 di Indonesia. 

Disusul pada tanggal 11 Maret 2020 terjadi kematian pertama akibat Covid-19 di Indonesia yaitu seorang WNA setelah menjalani perawatan di RS Sanglah, Bali. 

Sejak itu, jumlah kasus positif Covid-19 diketahui meluas hampir ke seluruh provinsi di Indonesia. Dan hari ini, Minggu (5/4/2020) tercatat jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 mencapai 2.273 kasus positif, yang meninggal karena Covid-19 sebanyak 198 orang dan yang berhasil sembuh sebanyak 164 orang sebagaimana terlihat pada grafik perkembangan Covid-19 di Indonesia (https://www.kompas.com/covid-19). Tentu, jumlah kasus yang meningkat signifikan tersebut tidak bisa dipandang enteng.

Pembatasan Sosial Berskala Besar 

Dalam menghadapi wabah pandemi global tersebut, Pemerintah Indonesia meski tidak mengeluarkan kebijakan lockdown seperti di Cina namun akhirnya memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hampir mirip dengan lockdown. 

Hal ini sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam siaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/3/2020). Kebijakan PSBB yang diputuskan pemerintah pusat tanggal 31 Maret 2020 ini merupakan kebijakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. 

Tindakan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektifitas, dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. 

Di antara tindakan PSBB adalah peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bertindak cepat untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 di Jakarta, sebagai wilayah dengan kasus Covid-19 terbanyak. 

Pemkot DKI Jakarta memutuskan untuk menutup seluruh sekolah dan tempat wisata di wilayah DKI Jakarta sejak Senin (16/3/2020) hingga minggu pertama bulan April 2020. Sebagai gantinya, kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui metode jarak jauh/online dari rumah. 

Begitu juga PNS dan karyawan diijinkan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH). Tidak hanya Jakarta, menyusul beberapa wilayah seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) serta wilayah lain di Indonesia sebagai efek Covid-19 memberlakukan hal yang sama untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19.

Awalnya pemerintah memberlakukan aturan WFH bagi PNS secara resmi mulai 17 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020 kemudian diperpanjang hingga 21 April 2020 berdasarkan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 34 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. 

Hal yang sama bagi dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tertanggal 9 Maret 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan. 

Disusul Surat Edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). 

Dan yang terkini adalah Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020. Diantara isi surat edaran terakhir adalah membatalkan pelaksanaan Ujian Nasional 2020 dan mengintruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring/online.

Dibalik Pandemi Covid-19

Dampak wabah virus Corona dirasakan sangat besar dan menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Wabah virus Corona telah menelan banyak korban kematian puluhan ribuan pendudukan dunia dan ratusan penduduk di Indonesia.

 Virus Corona juga telah mempercepat kematian ruang-ruang kelas di sekolah dan ruang-ruang kerja di perkantoran. Akibatnya kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan rapat-rapat kerja “dirumahkan” dan digantikan dengan pertemuan virtual di dunia maya berbantuan teknologi informasi dan komunikasi yaitu komputer, internet dan layanan digital. Saat kondisi seperti ini, teknologi internet menunjukkan sisi positif yang signifikan untuk menjadi solusi bagi dunia pendidikan dan dunia kerja.

Instruksi pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home) juga belajar dari rumah dan bahkan ibadah di rumah, menuntut pihak-pihak terkait untuk mampu memanfaatkan teknologi komputer, internet dan layanan digital. 

Konsekuensinya, para PNS, karyawan, dosen, mahasiswa, guru, siswa, dan orang tua yang saat ini “dirumahkan” terpaksa harus menggunakan komputer, internet dan layanan digital untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh ataupun rapat-rapat online.

Saat kegiatan pembelajaran maupun rapat-rapat digantikan menjadi sistem jarak jauh berbasis internet, bukan hanya para peserta didik yang sibuk beradaptasi tetapi termasuk juga para dosen, guru, karyawan dan orang tua serta pihak-pihak terkait lainnya. 

Semua hal ini tidak terlepas dari literasi digital yang dimiliki setiap individunya. Sebab, literasi digital berkaitan dengan kecakapan atau keterampilan teknis dalam menggunakan media/teknologi digital untuk mengakses, merangkai, memahami, menyebarluaskan dan memanfaatkan informasi secara sehat, bijak, cerdas, dan tepat (gln.kemdikbud.go.id). Maka, tingkat literasi digital inilah yang menentukan cara seseorang dalam mengadopsi teknologi digital.

Maka, sejak berlaku kerja dari rumah dan belajar di rumah, setiap orang berusaha beradaptasi dengan media/aplikasi yang menyediakan layanan digital untuk kegiatan jarak jauh berbasis online. 

Layanan tersebut tersedia mulai dari yang berbayar hingga gratisan. Namun, mengingat kondisi yang relatif mendadak karena wabah Covid-19, diprediksi sebagian besar kalangan akan mencari layanan yang mudah digunakan dan murah bahkan gratis. 

Berbagai provider layanan berbasis online pun mendukung langkah pemerintah dengan menyediakan layanan promo bahkan gratis bagi para penggunanya. 

Hal ini juga didukung provider telekomunikasi yang menyediakan beragam paket internet murah hingga gratis. Sebut saja, telkomsel salah satunya, dengan memberikan paket 30GB untuk akses RuangGuru dengan harga murah sebesar Rp.10, dan menggratiskan paket internet 30GB untuk Bebas Akses Ilmupedia.

8 layanan pembelajaran berbasis internet yang direkomendasikan Kemendikbud untuk digunakan dalam pembelajaran jarak jauh online juga dapat diakses secara gratis. 

8 layanan pembelajaran online sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) antara lain sebagai berikut :

  1. Rumah Belajar, adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Fitur yang disediakan Rumah Belajar diantaranya meliputi sumber belajar, kelas digital, bank soal, dan laboratorium maya serta tersedia untuk jenjang PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK. Seluruh konten tersebut dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis oleh peserta didik dan guru untuk belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja.
  2. Google G Suites for Education, merupakan produk Google berupa seperangkat alat produktivitas berbasis google cloud yang menyediakan layanan sistem pembelajaran untuk sekolah dan lembaga pendidikan secara gratis. Beberapa layanan yang disediakannya diantaranya: gmail, google drive, google classroom, kalender, google meet/hangout, google office, google site, dan google vault.
  3. Kelas Pintar, adalah portal pembelajaran yang menyediakan perangkat pembelajaran interaktif berbasis multimedia dengan berdasarkan “3-Pendekatan Unik”, yaitu “learn, practice dan test. Layanan Kelas Pintar tersedia untuk jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK. Layanan tersebut sebenarnya berbayar tetapi karena adanya wabah Covid-19 di Indonesia, Kelas Pintar memberikan akses gratis selama 1 bulan dengan menggunakan kode promo KELASPINTAR.
  4. Microsoft Office 365, adalah layanan office berbasis cloud yang menyediakan office online (Word, PowerPoint, Excel, dan OneNote), penyimpanan OneDrive tak terbatas, situs SharePoint, dan Yammer untuk memudahkan berbagai macam pekerjaan. Layanan tersebut diberikan secara gratis untuk guru/tenaga pengajar dan siswa/mahasiswa yang belajar di sebuah institusi pendidikan resmi.
  5. Quipper School, adalah platform LMS (Learning Manajemen System) yang menyediakan fasiltias pembelajaran online bagi siswa dan guru melalui perangkat digital. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mengelola materi, melaksanakan tes atau ujian, serta melihat perkembangan siswa. Siswa pun dapat dengan mudah mengerjakan pekerjaan rumah, tugas, hingga ujian secara online. Saat ini telah tersedia konten gratis bagi guru dan siswa yang membutuhkan akses pembelajaran jarak jauh online melalui Quipper School.
  6. Sekolah Online Ruang Guru, adalah portal pembelajaran secar online untuk semua jenjang, kelas dan mata pelajaran inti. Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi Ruangguru yang dapat diunduh dari Play Store atau App Store. Sebagai respon tanggap darurat Covid-19, Ruang Guru memberikan akses secara gratis mulai Senin 16 Maret 2020, dari pukul 08.00-12.00 setiap Senin-Jumat untuk semua jenjang, kelas dan mata pelajaran inti.
  7. Sekolahmu, adalah portal pembelajaran yang menyediakan kelas-kelas home learning bagi seluruh jenjang dari pra-sekolah sampai SMA, juga orang tua. Sebagai respon tanggap wabah Covid-19, Sekolahmu menyediakan layanannya secara gratis.
  8. Zenius, menyediakan layanan pembelajaran online berbasis multimedia untuk pembelajaran yang efektif dan efisien serta terarah dan teratur. Zenius memberikan akses gratis ke 80.000 lebih video pembelajaran dan ratusan ribu soal latihan disertai pembahasannya dari semua jenjang yang dapat diakses secara gratis.

Laman-laman tersebut menjadi rujukan pembelajaran jarak jauh bagi para pengguna di setiap satuan pendidikan seiring diberlakukannya kebijakan social/physical distancing saat ini. 

Sementara itu, untuk kebutuhan aktivitas langsung tatap muka pada waktu yang sama dengan ruang/tempat berbeda yaitu melalui video conference, tersedia pilihan layanan yang kompatibel dan relatif mudah digunakan, diantaranya:

  1. Skype, merupakan aplikasi yang banyak ditemukan dan biasanya hadir sepaket dengan sistem operasi Windows. Skype dapat digunakan setelah menginstallnya terlebih dahulu dalam perangkat komputer atau smartphone. Skype menyediakan beberapa fitur mulai dari chat, audio chat, video, chat dan file sharing.
  2. Cisco Webex Meetings, adalah layanan video conference yang dikeluarkan perusahaan jaringan dan infrastruktur internet ternama, Cisco. Webex diakses dengan cara mengunduh aplikasi atau melalui browser internet jika tidak ingin menginstalnya. Webex menyediakan fitur chat, audio chat, video chat, file sharing, dan whiteboard yang interaktif.
  3. Microsoft Teams, adalah layanan dari Microsoft yang memiliki fitur yang lengkap dan terintegrasi langsung ke aplikasi Office 365. Semenjak pandemi virus Corona, Microsoft telah menggratiskan layanan video conference untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh.
  4. Google Meet atau Google Hangouts Meet, adalah aplikasi video conference atau online meeting berbasis google cloud untuk organisasi atau perusahaan dengan dukungan maksimal peserta video conference hingga 100 orang. dapat digunakan di semua platform, berbagai dokumen atau presentasi, dan akses mudah hanya lewat tautan yang dibagikan. Tersedia fitur chat/video chat, screen sharing dan record meeting untuk merekam sesi video conference dan chat. Hasil rekaman terintegrasi dengan google drive.
  5. Zoom Cloud Meetings, adalah aplikasi video conference yang menyediakan dukungan untuk jumlah peserta belajar mengajar lebih dari 20 orang. Fitur conference tool dapat digunakan oleh setiap peserta, tidak hanya host atau admin. Beberapa fitur yang dapat digunakan adalah, chat/video chat, screen sharing dan whiteboard untuk kolaborasi, record meeting atau merekam sesi video conference, dan absensi peserta.

Layanan-layanan interaksi jarak jauh berbasis internet tersebut menuntut setiap pengguna untuk dapat beradaptasi dengan fungsi dan fitur-fitur yang disediakan. Secara otomatis para karyawan, pendidik dan peserta didik dan masyarakat pada umumnya seolah dipaksa menyesuaikan diri dengan teknologi digital tersebut. Guru menjadi lebih kreatif menyusun konten pembelaran online dan berinteraksi dengan teknologi digital, peserta didik menjadi terbiasa memanfaatkan smartphone atau komputer dalam mengakses pembelajaran online, para karyawan menjadi terbiasa memanfaatkan layanan video conference dan sejenisnya. Maka, sisi lain pandemi global Covid-19 ini ternyata telah membawa hikmah yang menjadikan literasi digital masyarakat meningkat. Semoga badai Covid-19 segera berlalu seiring masyarakat Indonesia semakin cerdas dan tangguh. Kita yakin, bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun