Hal yang terpenting dalam membentuk karakter seseorang adalah dengan membentuk pola pada perasaannya terlebih dahulu. Karena perasaan merupakan pusat dari terciptanya sikap seseorang. Sentra perkembangan psikologi seseorang adalah perasaannya yang didapat dari pola pengasuhan yang diberikan.Â
3. Orang Tua Cerminan Bagi Anak
Seorang anak pertama kali belajar dari orang yang terdekat. Anak mengalami perkembangan psikologinya dari orang yang selalu dilihatnya, yang paling dekat dalam kehidupannya yaitu orang tua.Â
Perasaan nyaman, rasa kasih sayang, perlindungan dan perhatian dari ayah dan ibunya membentuk pola perilaku anak yang penuh kasih sayang, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama.Â
Sebaliknya, anak yang pada awal hidupnya merasakan tertekan, kecewa, diabaikan, kurang perhatian dan kasih sayang, hidup dalam rumah tangga yang berantakan, sering melihat pertengkaran orang tuanya, akan menjadi anak yang brutal, pembangkang, dan kasar sebagai tindakan minta diperhatikan.Â
4. Pola Asuh mempengaruhi kecerdasan  emosional anak
Setiap anak dilahirkan dengan berbagai kecerdasan. Salah satunya adalah kecerdasan emosional. Pola asuh dapat mempengaruhi kecerdasan emosional anak.Â
Kecerdasan emosional anak laki-laki dan anak perempuan diperoleh dari kedekatannya dengan lawan jenis yang pertama dikenalnya. Yaitu ayah untuk anak perempuan dan ibu bagi anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional erat kaitannya dengan bagaimana anak mendapatkan pemenuhan kebutuhan batinnya.Â
Anak laki-laki dan anak perempuan memiliki kebutuhan biologis yang berbeda dalam perkembangan psikologinya. Secara naluri yang alami, anak laki-laki akan lebih dekat kepada ibunya, sementara anak perempuan akan lebih dekat kepada ayahnya.Â
Pelukan sang ayah bagi anak perempuan adalah tempat yang paling nyaman. Bagi anak perempuan ayah merupakan sosok yang melindungi, kuat, dan mampu memberikan apa saja yang dibutuhkan. Anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan merasa terlindungi sehingga akan memiliki pribadi yang tenang dan lebih percaya diri.Â
Anak perempuan yang kurang kasih sayang ayahnya akan merasakan kecemasan, kekhawatiran, sehingga lebih cenderung memiliki sifat yang labil, mudah marah atau bahkan temperamental sebagai akibat perasaan tidak tenang.Â