Mohon tunggu...
Eni Susanti
Eni Susanti Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD di salah satu sekolah swasta di kabupaten Pemalang, Jawa Tengah

Wanita lahir di Pemalang, 13 Agustus 1986. Menikah dengan Gusdianto, 1 November 2007 dengan dikaruniai empat orang anak. Mulai mengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal di Kelompok Bermain Nisa Al-Hidayah tahun 2010-2013. Terjun di dunia marketing perbukuan pada 2013-2014. Kembali mengajar pada PAUD formal di salah satu TK swasta tahun 2014-sekarang. Lulus S1 Universitas Ivet Semarang jurusan PG-PAUD tahun 2019 angkatan ke-1 yang sebelumnya bernama IKIP Veteran Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola Asuh terhadap Anak, Dekatkan Anak Perempuan dengan Ayahnya dan Anak Laki-Laki dengan Ibunya

30 Oktober 2020   06:30 Diperbarui: 31 Oktober 2020   03:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal yang terpenting dalam membentuk karakter seseorang adalah dengan membentuk pola pada perasaannya terlebih dahulu. Karena perasaan merupakan pusat dari terciptanya sikap seseorang. Sentra perkembangan psikologi seseorang adalah perasaannya yang didapat dari pola pengasuhan yang diberikan. 

3. Orang Tua Cerminan Bagi Anak

Seorang anak pertama kali belajar dari orang yang terdekat. Anak mengalami perkembangan psikologinya dari orang yang selalu dilihatnya, yang paling dekat dalam kehidupannya yaitu orang tua. 

Perasaan nyaman, rasa kasih sayang, perlindungan dan perhatian dari ayah dan ibunya membentuk pola perilaku anak yang penuh kasih sayang, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama. 

Sebaliknya, anak yang pada awal hidupnya merasakan tertekan, kecewa, diabaikan, kurang perhatian dan kasih sayang, hidup dalam rumah tangga yang berantakan, sering melihat pertengkaran orang tuanya, akan menjadi anak yang brutal, pembangkang, dan kasar sebagai tindakan minta diperhatikan. 

4. Pola Asuh mempengaruhi kecerdasan  emosional anak

Setiap anak dilahirkan dengan berbagai kecerdasan. Salah satunya adalah kecerdasan emosional. Pola asuh dapat mempengaruhi kecerdasan emosional anak. 

Kecerdasan emosional anak laki-laki dan anak perempuan diperoleh dari kedekatannya dengan lawan jenis yang pertama dikenalnya. Yaitu ayah untuk anak perempuan dan ibu bagi anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional erat kaitannya dengan bagaimana anak mendapatkan pemenuhan kebutuhan batinnya. 

Anak laki-laki dan anak perempuan memiliki kebutuhan biologis yang berbeda dalam perkembangan psikologinya. Secara naluri yang alami, anak laki-laki akan lebih dekat kepada ibunya, sementara anak perempuan akan lebih dekat kepada ayahnya. 

Pelukan sang ayah bagi anak perempuan adalah tempat yang paling nyaman. Bagi anak perempuan ayah merupakan sosok yang melindungi, kuat, dan mampu memberikan apa saja yang dibutuhkan. Anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan merasa terlindungi sehingga akan memiliki pribadi yang tenang dan lebih percaya diri. 

Anak perempuan yang kurang kasih sayang ayahnya akan merasakan kecemasan, kekhawatiran, sehingga lebih cenderung memiliki sifat yang labil, mudah marah atau bahkan temperamental sebagai akibat perasaan tidak tenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun