Hanya sekali telepon dan benar saja aku langsung mendapat jawaban dari temanku Neni untuk uang lima juta itu. Dia sanggup transfer padaku bahkan langsung pakai Mobile Banking. Yess aku bersorak rasanya sudah tidak sabar lagi segera mentransfer uang yang sangat dibutuhkan Mas Rama.Â
Menjadi berarti dan membantu orang yang kita cintai tentu itu adalah hal yang sangat menyenangkan. Aku segera berlari ke mesin ATM terdekat, karena aku tidak mempunyai Mobile Banking. Setelah aku transfer uang limabelas juta rupiah aku telepon Mas Rama. Tak lama teleponku diangkat Mas Rama.
"Iya sayang gimana? Dapat pinjaman uangnya?" Sergah Mas Rama dengan suara galaunya.
"Alhamdulillah sudah Mas. Barusan saja aku transfer coba Mas Rama cek." Jawabku dengan gembira.
"Ok cantik makasih sebelumnya ya. Alhamdulillah akhirnya aku bisa segera pulang dan melamarmu sayang." Jawab Mas Rama dan menutup telepon setelah memberikan salam.
Tidak sampai setengah jam aku mendapat sms dari Mas Rama kalau transfer sudah Masuk dan ucapan terimakasihnya. Aku bahagia dan bermaksud untuk mengetahui selanjutnya bagaimana dan kapan dia akan pulang serta segala sesuatu tentang janji indahnya selama ini. Dering pertama kedua ketiga tidak diangkat.Â
Ah sudahlah mungkin Mas Rama sedang sibuk mengurusi berkas administrasi dan segala sesuatu untuk mutasinya. Keesokan harinya handphone yang aku hubungi tidak bisa, sepertinya dimatikan atau sedang dicharge. Tiga hari berturut tidak bisa aku menghubungi Mas Rama. Dan duniaku serasa runtuh menghilang bersama bayangan Mas Rama. Aku tertipu.