Mohon tunggu...
Eny Ariyanti
Eny Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru Pendidikan Anak Usia Dini, sangat menyukai anak-anak, hobby musik dan tari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Kognitif dengan Pendekatan Sainstifik Melalui Permainan Sains pada Anak TK A Sartiasari Surabaya Tahun Ajaran 2020-2021

8 Oktober 2022   17:36 Diperbarui: 8 Oktober 2022   18:06 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

Data hasil penelitian merupakan data yang mendukung hipotesa awal peneliti. Data ini menjadi patokan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan dari penerapan pendekatan Sainstific pada permainan sains dalam meningkatkan kecerdasan integelensi logis anak kelompok A TK Sartiasari Surabaya.

Indikasi dari peningkatan intelegensi logis para anak ini dilihat dari beberapa peningkatan pada aspek kemampuan diantaranya adalah kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, melaksanakan penelitian secara langsung, mengajukan dugaan sementara atau hipotesis, menyimpulkan hasil penelitian, dan mengkomunikasikan hasil temuannya.

 Aspek-aspek tersebut mencakup kepekaan terhadap pola-pola logis dan hubungannya, pernyataan-pernyataan, proposisi: jika-maka, sebab-akibat, fungsi-fungsi dan abstrak-abstrak yang berkaitan. Kepekaan tersebut merupakan indikator yang memperlihatkan tingkat intelegensi logis seseorang.

Analisis Data Hasil Penelitian

Siklus I

Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan siklus pertama dimulai dari sosialisasi terhadap metode pendekatan yang akan dipakai. Dengan frame yang sama terhadap segala permasalahan dan jalan keluar yang dipakai peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada silabus TK dan format penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh anak dan guru.

Permainan sains yang akan dilakukan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara anak dan guru yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini berdasarkan konsep dari permainan, dimana harus ada emosi positif bagi orang-orang yang terlibat dalam kegiatan bermain, dan peserta dalam kegiatan bermain bebas memilih permainan yang diinginkan, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun