Lagi pula kita juga tak saling mengenal.
Tapi ternyata aku salah, tuan menyapaku dengan sangat lembut dan senyuman yang hangat dengan menyebut namaku.
Aku tidak menyangka bahwa tuan mengenalku. Tapi sebelumnya aku memang sudah mengetahui nama tuan dari teman-temanku.
Aku suka senyum itu tuan...
Aku ingin senyum itu kembali seperti dulu lagi.
Sampai hari itu tiba.
Kita di pertemukan di satu tempat yang sama. Bukan hanya kita berdua, tapi banyak orang lain disana.
Dan berkat temanku, kita bisa saling bertukar nomor handphone.
Tuan tau betapa bahagianya aku saat itu?
Bahkan detak jantung yang aku rasakanpun, tak dapat aku lupakan sampai saat ini.
Bagaimana aku tersenyum senang, bagaimana aku menutupi kegugupanku, itu masih tergambar jelas dalam ingatanku tentang hari itu tuan.