Mohon tunggu...
Entin Manullang
Entin Manullang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Diagram Terner

22 Mei 2024   12:45 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:47 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2.Wilayah Fase: Setiap wilayah dalam diagram mewakili fase berbeda atau kombinasi fase yang stabil dalam kondisi tertentu.

3.Garis Ikat: Garis pengikat menghubungkan titik-titik pada batas fasa di mana dua fasa hidup berdampingan dalam kesetimbangan. Mereka membantu menentukan komposisi fase-fase yang hidup berdampingan pada kesetimbangan.

              Hasil pada diagram terner merupakan cerminan dari komposisi kesetimbangan dan zat cair diagram ini merupakan alat yang menunjukkan kemurnian suatu campuran zat Dalam material fasa yang dinyatakan berdasarkan struktur mikro atau struktur dan komposisi yang homogen dari suatu area yang terdapat di dalam material tersebut pada diagram terner terdapat yang namanya tie line-tie line merupakan penentuan titik-titik pada diagram fasa yang bertujuan menunjukkan derajat ionisasi dan fraksi mol.

              Garis sisi menunjukkan keadaan di mana kesetimbangan komponen-komponen saat bercampur pencampuran ini berdasarkan aturan fasa untuk mencapai kesetimbangan dan mencapai tie line. Pencampuran ini dilakukan dengan komponen-komponen yang berbeda kepolarannya yang di mana air bersifat polar asam asetat bersifat semipolar dan kloroform bersifat nonpolar(Dhoot,2018).

4.Penerapan Diagram Terner:

1.Ilmu Material: Diagram Terner banyak digunakan dalam ilmu material untuk memahami sistem paduan dan transformasi fasa.

2.Teknik Kimia: Dalam teknik kimia, diagram ini membantu merancang proses pemisahan dan memprediksi perilaku fase dalam campuran kompleks.

3.Farmasi: Diagram Terner juga digunakan dalam penelitian farmasi untuk mempelajari kelarutan obat dan pengembangan formulasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun