DIAGRAM TERNER
1.Pengertian Diagram Terner
       Diagram terner adalah diagram fasa sistem yang digambarkan dalam satu bidang datar berupa segitiga sama sisi dan dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa. Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga kompoNen tergantung pada daya saling larut antar zat cair tersebut dan suhu percobaan.
       Diagram Fase Terner, umumnya dikenal sebagai Diagram Terner, adalah representasi grafis yang digunakan dalam kimia fisik untuk menggambarkan perilaku fase sistem tiga komponen. Dalam diagram ini, ketiga komponen biasanya diwakili oleh sudut-sudut plot segitiga. Diagram membantu dalam memahami kesetimbangan fase dan interaksi antar komponen dalam berbagai proporsi.
2. Komponen Diagram Terner :
oTiga Komponen: Ketiga sudut segitiga mewakili komponen murni A, B, dan C.
oGaris Ikat: Ini adalah garis yang digambar dalam segitiga yang menghubungkan dua fase yang berada dalam kesetimbangan satu sama lain pada komposisi dan suhu tertentu.
*Fase: Daerah berbeda di dalam segitiga mewakili komposisi fase berbeda dan rentang stabilitasnya.
3.Prinsip-prinsip Diagram Terner
Prinsip Diagram Terner:
1.Aturan Fase: Persamaan aturan fase untuk sistem terner adalah F = C -- P + 2, dengan F adalah derajat kebebasan, C adalah jumlah komponen, dan P adalah jumlah fase yang ada. Persamaan ini membantu menentukan jumlah variabel bebas yang dapat diubah tanpa mengubah keseimbangan sistem.
2.Wilayah Fase: Setiap wilayah dalam diagram mewakili fase berbeda atau kombinasi fase yang stabil dalam kondisi tertentu.
3.Garis Ikat: Garis pengikat menghubungkan titik-titik pada batas fasa di mana dua fasa hidup berdampingan dalam kesetimbangan. Mereka membantu menentukan komposisi fase-fase yang hidup berdampingan pada kesetimbangan.
       Hasil pada diagram terner merupakan cerminan dari komposisi kesetimbangan dan zat cair diagram ini merupakan alat yang menunjukkan kemurnian suatu campuran zat Dalam material fasa yang dinyatakan berdasarkan struktur mikro atau struktur dan komposisi yang homogen dari suatu area yang terdapat di dalam material tersebut pada diagram terner terdapat yang namanya tie line-tie line merupakan penentuan titik-titik pada diagram fasa yang bertujuan menunjukkan derajat ionisasi dan fraksi mol.
       Garis sisi menunjukkan keadaan di mana kesetimbangan komponen-komponen saat bercampur pencampuran ini berdasarkan aturan fasa untuk mencapai kesetimbangan dan mencapai tie line. Pencampuran ini dilakukan dengan komponen-komponen yang berbeda kepolarannya yang di mana air bersifat polar asam asetat bersifat semipolar dan kloroform bersifat nonpolar(Dhoot,2018).
4.Penerapan Diagram Terner:
1.Ilmu Material: Diagram Terner banyak digunakan dalam ilmu material untuk memahami sistem paduan dan transformasi fasa.
2.Teknik Kimia: Dalam teknik kimia, diagram ini membantu merancang proses pemisahan dan memprediksi perilaku fase dalam campuran kompleks.
3.Farmasi: Diagram Terner juga digunakan dalam penelitian farmasi untuk mempelajari kelarutan obat dan pengembangan formulasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H