Nama : Entin Manullang
        Seltia Naomika Simanungkalit
1. Penentuan Koefisien Distribusi dan Persen EkstraksiÂ
    Selama ekstraksi pelarut, zat terlarut (zat terlarut) dipartisi antara dua fase yang tidak dapat bercampur. Dalam analisis penentuan ion logam, ekstraksi dapat digunakan untuk memisahkan ion logam dari ion logam lain yang akan mengganggu identifikasi ion logam atau pengukuran konsentrasi.Â
   Secara umum, ekstraksi adalah proses menghilangkan zat terlarut dari larutan berair menggunakan pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan udara. Hak distribusi atau distribusi dapat dirumuskan sebagai berikut:Â
   Jika suatu zat terlarut dipartisi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur pada suhu konstan untuk setiap jenis molekul, maka terdapat rasio partisi yang konstan antara kedua pelarut tersebut, dan rasio partisi ini tidak bergantung.
    Koefisien Partisi Menurut hukum partisipan Nernst, ketika suatu zat terlarut dimasukkan ke dalam dua pelarut yang tidak dapat bercampur dan larut dalam kedua pelarut tersebut, terjadi distribusi kelarutan.Â
    Perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam dua pelarut adalah konstan dan tetap konstan pada suhu tertentu. Setetes analit di atas kertas atau lapisan tipis digunakan sebagai fase diam untuk membuat sistem sinkronisasi yang serupa dengan kromatografi kolom. Setes analit di atas kertas atau lapisan tipis dapat digunakan sebagai fase diam untuk membuat sistem sinkronisasi yang serupa dengan kromatografi kolom. Dalam kromatografi, komponen dipisahkan menjadi dua fase: fase gerak dan fase diam.
2. Pemisahan ion-ion logam dengan zat hijau secara Kromatografi kertas
    Setetes analit di atas kertas atau lapisan tipis digunakan sebagai fase diam untuk membuat sistem sinkronisasi yang serupa dengan kromatografi kolom.
   Pemisahan ini terjadi melalui perpecahan analit secara terus menerus antara fase diam dan fase gerak (kesetimbangan berturut-turut). Setetes analit di atas kertas atau lapisan tipis dapat digunakan sebagai fase diam untuk membuat sistem sinkronisasi yang serupa dengan kromatografi kolom.Â
   Pemisahan terjadi melalui keseimbangan terus menerus analit antara fase diam dan fase gerak (kesetimbangan terus menerus). Prinsip kromatografi kertas adalah adsorpsi dan polaritas, dimana adsorpsi didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang teradsorpsi pada permukaan fasa diam.
3. Pemisahan Zat warna hijau dengan Kromatografi Lapis Tipis
    Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan metode analisis yang relatif sederhana karena dapat menentukan jumlah komponen yang ada pada suatu bahan dan juga dapat mengidentifikasi komponen tersebut.Â
    Kromatografi lapis tipis merupakan analisis kualitatif sampel yang bertujuan untuk mendeteksi sampel komponen dengan cara memisahkannya berdasarkan perbedaan polaritas.Â
   Prinsip kerja KLT adalah memisahkan sampel berdasarkan perbedaan polaritas sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam berupa pelat silikat dan fase gerak tergantung pada jenis sampel yang dipisahkan.Â
Dari keempat adsorben yang paling banyak digunakan adalah silika gel, yang tersedia dalam beberapa varietas dengan nama dagang berbeda.
4.Pemisahan komponen dari kunyit secara Kromatografi kolom
    Pemisahan Komponen Kunyit Menggunakan Kromatografi Kolom Berbagai metode kromatografi merupakan cara verifikasi yang paling ampuh. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa dalam jumlah besar melalui adsorpsi dan partisi. Kurkumin dan fenilpropanoid (senyawa fenolik) yang terkandung dalam filtrat rimpang kunyit dapat menghambat pertumbuhan bakteri koliform dengan cara merusak atau melarutkan membran sel.Â
    Selain kurkumin dan desmethoxycurcumin, rimpang kunyit diduga mengandung komponen kurkuminoid lain yaitu bisdesmethoxycurcumin. Kurkuminoid larut dalam pelarut dengan polaritas yang kira-kira sama. Suhu tersebut sangat cocok untuk mengaktifkan senyawa flavonoid yang terdapat pada rimpang kunyit, karena senyawa tersebut tidak tahan panas.
   Prinsip Maserasi adalah ekstraksi bahan aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya. Pengoperasian alat distilasi merupakan suatu cara pembongkaran komponen-komponen yang terkandung dalam suatu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fase uap dan udara.Â
   Distilasi sederhana atau distilasi konvensional adalah teknik pemisahan kimia yang digunakan untuk memisahkan dua komponen atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih yang besar.
   Tujuan penyulingan adalah untuk menyampaikan cairan pada titik didihnya dan memisahkan cairan tersebut dari padatan terlarut atau cairan lain yang mempunyai titik didih berbeda dengan cairan murni.
5. Identifikasi Zat Warna dalam Makanan/Minuman Secara Kromatografi Kertas
    Identifikasi Warna Makanan/Minuman Menggunakan Kertas Kromatografi Pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat mewarnai atau menambah warna pada makanan. Warna suatu produk makanan atau minuman merupakan ciri yang sangat penting.
    Identifikasi zat pewarna pada makanan/minuman dilakukan dengan menggunakan kertas kromatografi yang merupakan bentuk kromatografi paling sederhana, mudah, dan hemat biaya. Pewarna alam Pewarna pada kucing yang tidak bersertifikat ini merupakan pewarna alami (ekstrak tumbuhan) dan pewarna mineral, namun ada juga pewarna yang dapat diproduksi secara sintetis, seperti B-karoten dan canthaxanthin. Banyak warna cerah dari tumbuhan dan hewan yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Pewarna Sintetis Pewarna sintetis harus melewati berbagai prosedur pengujian sebelum dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Sebelum pewarna dapat digunakan, pewarna tersebut harus menjalani pengujian dan prosedur yang disebut proses sertifikasi.Â
    Proses sertifikasi ini meliputi analisis pengujian kimia, biokimia, toksikologi dan media pewarna.Oleh karena itu, perbedaan harus dibuat antara pewarna yang digunakan secara eksklusif dalam industri non-makanan.Â
   Metode horizontal Ini adalah metode di mana bagian tengah kertas dibentuk menjadi lingkaran, dibuat lubang yang melewati inti yang terbuat dari gulungan kertas atau benang, dan pelarut naik melalui lubang tersebut untuk membasahi kertas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H