Mohon tunggu...
Enry Johan Jaohari
Enry Johan Jaohari Mohon Tunggu... Dosen - Musisi

Akademisi Musik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Stop Overthinking, Start Living

9 Oktober 2024   03:14 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan menilai dan mengenali pemicu overthinking ini, kamu bisa lebih sadar dan tahu kapan harus mulai mengambil tindakan.

2. Praktikkan Teknik Grounding

  • Kalau kamu lagi terjebak overthinking, coba tarik napas dalam-dalam, fokus ke hal-hal konkret di sekitar kamu, dan rasakan apa yang ada di momen sekarang. Teknik ini bisa bantu kamu mengalihkan pikiran dari kecemasan dan fokus ke hal-hal nyata yang lagi kamu alami.

  • Contoh: Ambil napas dalam selama 5 detik, tahan sebentar (2 detik), lalu hembuskan pelan-pelan selama 5 detik. Lakukan beberapa kali sampai pikiran kamu lebih tenang.

3. Tentukan "Worry Time"

  • Punya waktu khusus buat khawatir? Ini bisa jadi solusi ampuh. Coba sediakan 10-15 menit setiap hari untuk mikirin semua kekhawatiran dan masalah kamu. Di luar waktu itu, kalau ada pikiran negatif yang muncul, tulis dulu, lalu janjiin ke diri sendiri buat mikirin nanti di "worry time".

  • Dengan cara ini, pikiran kamu bisa tetap fokus ke aktivitas yang lagi dikerjain, tanpa terganggu sama kekhawatiran yang muncul di tengah jalan.

4. Fokus pada Tindakan, Bukan Pikiran

  • Daripada terus-terusan mikirin masalah, coba geser fokus ke apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya. Bikin daftar tindakan kecil yang konkret, biar pikiran kamu lebih fokus ke solusi, bukan kekhawatiran.

  • Contoh: Alih-alih terus mikir, "Bagaimana kalau aku gagal?", coba ubah ke, "Langkah pertama apa yang bisa aku ambil buat berhasil?"

5. Terapkan Teknik Mindfulness

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun