Mohon tunggu...
Enrica Natasya
Enrica Natasya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dapatkah Penyandang Hemofilia Sembuh?

25 November 2017   14:29 Diperbarui: 25 November 2017   14:49 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis hemofilia yang terakhir adalah hemofilia berat dengan jumlah faktor pembekuan kurang dari 1%. Penderita biasanya sering mengalami perdarahan secara spontan, seperti gusi berdarah, mimisan, atau perdarahan sendi dan otot tanpa sebab yang jelas. Gejala perdarahan yang perlu diwaspadai adalah perdarahan di dalam tengkorak kepala (perdarahan intrakranial). Gejala tersebut ditandai dengan sakit kepala berat, muntah, leher kaku, kelumpuhan di sebagian atau seluruh otot wajah, dan penglihatan ganda. Penderita hemofilia yang mengalami perdarahan intrakranial butuh penanganan darurat.

Penderita penyakit hemofilia ternyata juga membutuhkan terapi. Dan jika terapi itu ditunda-tunda. Akan menyebabkan komplikasi dari hemofilia dan memiliki akibat yang dapat dikatakan serius. Jika teerjadi perdarahan di rongga perut dan di otak dapat mengancam jiwa. Kalau perdarahan di luar tapi tidak berhenti juga dapat mengacam jiwa.  Perdarahan di rongga sendi atau hemarthrosis merupakan komplikasi yang 85% Paling sering ditemukan di penderita hemofilia. Dan jika perdarahan pada sendi itu dibiarkan, tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kecacatan.         

Seperti yang penulis sudah jelaskan bahwa hemofilia merupakan kekurangan faktor 8 atau faktor 9, dan harus dengan cepat memberika faktor 8 atau faktor 9 agar dapat terbentuk fibrin sehingga memungkinkan sumbatan hemostasis menjadi stabil. Di Indonesia, obat hemofilia memang sudah tersedia dalam bentuk injeksi/ obat suntik. Namun sangat disayangkan, bahwa harganya sangatlah mahal . Tapi tidak perlu khawatir, jika memang sangat membutuhkan, Indonesia merupakan Negara yang memiliki asuransi yang menanggung biaya perawatan penderita hemofilia, yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

obat-hemofilia-57131b15aa23bde90f1aaca3-5a191b019f91ce45a43e9f02.png
obat-hemofilia-57131b15aa23bde90f1aaca3-5a191b019f91ce45a43e9f02.png
Tetapi ada cara lain lho untuk pengobatan hemofilia yaitu penanganan untuk mencegah /profilaksis. Penanganan ini dilakukan dengan cara member suntikan faktor pembekuan darah. Suntikan yang diberikan untuk penderita hemofilia A adalah octocog alfa yang dirancang untuk mengontrol faktor pembekuan 8. Tetapi ada efek sampingnya, yaitu rasa gatal, nyeri, bahkan sampai berwarna merah di area yang disuntik itu. Jika penderita hemofilia B diberi obat yang bernama nonacog alfa, efek samping yang muncul adalah mual, bahkan bisa saja pembengkakan di area yang disuntik. Suntikan ini menjadi pantauan dalam pemeriksaan rutin pasien hemofilia.

Penanganan kedua ialah menghentikan terjadinya perdarahan / on demand  , obat yang diberikan tidak jauh berbeda dengan oba penanganan  mencegah hemofilia. Hanya saja ,suntikan yang diberikan harus melakukan pemeriksaan inhibitor secara teratur. Karena obat faktor pembekuan darah kadang dapat memicu terbentuknya antibody sehingga obat menjadi kurang efektif.

Ada beberapa upaya yang penulis ajurkan. Pertama , Menjaga kebersihan gigi agar terhindar dari penyakit gigi dan gusi yang dapat menyebabkan perdarahan. Lalu, mengurangi olahraga yang melibatkan kontak fisik. Lakukan olahraga yang direkomendasikan oleh dokter yang dapat menguatkan otot dan sendi. Ketiga, melindungi diri dari luka. Misalnya adalah dengan menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara.. Menghindari penggunaan obat pengencer darah yang bisa saja justru dapat menghambat pembekuan darah.

            Jadi dapat disimpulkan bahwa, orang yang menderita penyakit hemofilia dapat disembuhkan/membekukan darahnya sendiri, karena hemofilia terjadi karena mutasi gen, dan jika gen tersebut diubah susunannya kembali ,maka warisan penyakit hemofilia itu tidak akan menurun lagi. Dan kita yang bukan penyandang hemofilia dapat berwaspada dan hati-hati dengan tanda-tanda penyakit hemofilia., dengan cara menjaga pola makan yang bergizi baik.

Sekian yang bisa penulis sampaikan ,jika banyak kesalahan mohon dimaafkan. Terimakasih sudah membaca.

Sumber : 1| 2| 3 | 4 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun