Mohon tunggu...
Enrico VandoNathaniel
Enrico VandoNathaniel Mohon Tunggu... Lainnya - penulis amatir

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kebersihan yang Kurang Dipedulikan

17 Mei 2020   09:55 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kita mengetahui bahwa Indonesia terkenal diluar dengan keindahan alamnya yang asri, orang-orangnya yang ramah, adatnya yang beragam, dan banyaknya destinasi tempat wisata. 

Sebenarnya ada satu hal lagi yang terkenal, namun tak dibangga-banggakan. Yaitu kehiegenisan dan kebersihan yang sampai sekarang ini menjadi salah satu masalah di Indonesia. 

Ya mungkin dari diri sendiri kita tidak menghiraukan masalah kebersihan, karena sudah terbiasa hidup dengan kondisi yang menurut pandangan kita sudah cukup bersih.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dapat berakibat buruk pada lingkungan, membuang sampah sembarangan contohnya. Sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa mengetahui dampak kedepanya. Bahwa sampah yang dibuang dapat menimbulkan berbagai macam masalah dalam lingkungan dan mengancam kesehatan manusia.

Degradasi tanah atau pencemaran tanah yang terjadi merupakan masalah yang terjadi menjadi akibat dari pembuangan limbah cair atau padat. Pada tempat pembuangan sampah dimana semua jenis limbah bersatu, zat-zat berbahaya dari limbah tersebut diserap bumi lalu dibawa ke daerah lain saat hujan datang. Sampah berbahan plastik juga dapat ditemui dalam tanah seperti kantong plastik atau botol plastik.

Lalu masalah air bersih misalnya, air dipakai untuk banyak hal seperti diminum, membersihkan atau mencuci, mandi, dan lainya. Dari data Badan Pusat Statistik 2019 lalu, pencapaian akses air bersih yang layak dibawah target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu 100 persen dimana air bersih yang layak di Indonesia mencapai angka 72,55 persen.

Kita bisa lihat sendiri kondisi sungai kita. Penuh sampah dan terkontaminasi limbah yang membahayakan manusia dan ekosistem. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2016, 56 persen dari seluruh sungai di Indonesia tercemar. 

Sedangkan air sungai sering dipakai warga yang tinggal di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari. Jika air tercemar maka akan mempengaruhi kesehatan dan gizi manusia.

Selain masalah air bersih yang layak, satu lagi masalah yang menyangkut kebersihan yaitu masalah kualitas udara apalagi di kota. Kualitas udara yang menurun dipacu oleh polusi udara yang sudah buruk. 

Pengguna kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebabnya, banyaknya kendaraan bermotor membuat volume sisa pembakaran kendaraan bermotor banyak juga. Lalu asap sisa produksi dari kegiatan industri, asap dari bakaran sampah dan asap rokok juga menjadi penyebab polusi udara.

Walaupun sudah ada upaya pemerintah dalam mengatasi dan mengendalikan pencemaran lingkungan dalam bentuk peraturan-peraturan, namun tetap saja kalau masyarakatnya sendiri tidak peduli. 

Mau sebesar apapun sanksinya, ataupun besarnya probabilitas terjeratnya seseorang terhadap hukum atas tindakan yang dilakukan. Jika memang sudah terbiasa dan tidak adanya kepedulian, tetap saja akan susah berubah kebiasaan buruk.

Diare, kolera, dan Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) menjadi penyakit yang marak terkena masyarakat, penyebabnya adalah lingkungan hidup yang kurang bersih. Ispa dan diare merupakan salah satu penyebab kematian utama anak balita. 

Diambil dari laporan Riskesdas, kematian anak berusia 1 bulan 1 tahun karena diare adalah 31 persen. Dan rata-rata jumlah keseluruhan pasien yang terkena penyakit Ispa di Indonesia menyampai angka 25 persen.

Jadi, kesadaran akan kebersihan dalam kalangan masyarakat Indonesia masih rendah. Belum ada etika yang kuat terhadap kebersihan karena itu masyarakat masih membuang sampah sembarangan.

Lingkungan menjadi tercemar karena itu. Padahal lingkungan mempengaruhi kesehatan manusia, jika lingkungan tercemar maka kesehatan masyarakat yang memburuk dari penyakit yang disebabkan karena kondisi lingkungan hidup yang kurang bersih. 

Masalah dalam lingkungan juga muncul seperti kurangnya air bersih menjadi salah satu krisis dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan, selain itu ada degradasi tanah dimana kualitas tanah memburuk, lalu polusi udara yang marak dalam perkotaan dan daerah industri membuat penurunan kualitas udara. Semua itu bisa dicegah jika masyarakat punya kesadaran akan pentingnya kebersihan. Kesadaran tersebut bisa diubah mulai dari kebiasaan kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun