Mohon tunggu...
Eno AngginaPutri
Eno AngginaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Original Human

Hanya Mahasiswa biasa yang ingin diwisuda dengan segera

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Jelata

4 April 2021   22:11 Diperbarui: 4 April 2021   22:23 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu berlalu meski hembusan nafas berhenti

Jiwa yang masih berada dalam jasad akan melayang jika dipanggil Sang Maha Penyayang

Ucapan senada keluar dari mulut- mulut tercela yang mengagungkan ketinggian 

Tempatmu berpijak sudah dikotori wahai anak Adam

Sementarara tangan- tangan jahil terus merampas 

Ambil dan lenyapkan dalam gudang- gudang 

Simpan, timbun dan diamkan

Senyum tertoreh, licik!

Ini bukan tentang kau saja tuan!

Ada banyak mulut yang harus diberi makan

Jika memang ini tidak berkesudahan

Kupersembahkan dagingku

 Di piring tuan

Padangsidimpuan, 04 April 2021

Eno Anggina,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun