Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Beberapa Hal agar Marriage is (Not) Scary

27 Agustus 2024   12:07 Diperbarui: 28 Agustus 2024   12:48 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pernikahan (Foto: Pixabay/NGDPhotoworks)

Budaya persaingan dalam pekerjaan yang sedemikian ketat atau tolak ukur kesuksesan misalnya, membuat anak muda terkuras sudah energinya dalam mengejar karir sehingga urusan pernikahan menjadi nomer kesekian.

Kesulitan memilih pasangan yang sesuai juga banyak dirasakan. Seorang teman misalnya tidak jadi-jadi menikah karena beberapa kali menjalin hubungan tidak menemukan kecocokan. 

Dia sangat takut kalau tidak cocok di awal akan panjang akibatnya ketika menikah. Akhirnya sampai sekarang tak juga menemukan pasangan yang cocok walaupun usia sudah beranjak lebih dari cukup untuk memulai pernikahan. Dan perlahan tapi pasti, dia juga mulai melupakan keinginan buat menikah.

Energi yang terkuras ketika menikah memang harus diakui sangat banyak.

Bukan hanya soal perubahan diri untuk tak mengedepankan ego pribadi, adaptasi dengan pasangan dan keluarga sampai urusan ekonomi. Apalagi ketika sudah memiliki anak.

Kawan yang lain juga memutuskan untuk mengakhiri pernikahan walaupun sudah 18 tahun menikah dan memiliki empat orang anak. Faktornya salah satunya karena suami dianggap malas buat mencari nafkah bahkan hanya dua tahun pertama menafkahi. 

Sisanya kawan tersebut yang membiayai keperluan sehari-hari dalam rumah tangga dan membiayai 4 anaknya. setelah 18 tahun akhirnya memutuskan bercerai.

Tapi kemudian dia memutuskan buat menikah lagi setahun kemudian. Kegagalan pernikahan pertama tidak membuatnya takut. Marriage is not scary buatnya.

Marriage is not scary

Pernikahan memang tidak selalu menakutkan dan membuat trauma berkepanjangan. Dalam kasus teman yang saya ceritakan diatas tadi, dia mengatakan kegagalannya menikah hanya karena kesalahannya dalam memilih orang yang salah dan saat menikah usianya memang relatif masih muda dan masih kuliah saat itu.

Memutuskan buat menikah lagi dengan seorang duda yang dianggapnya se visi misi dalam hidup dianggapnya keputusan yang tepat. Apalagi pasangan yang saat ini juga teman se profesinya, ya barangkali lebih "nyambung" dalam obrolannya.

Namun dibalik fenomena marriage is scary sesungguhnya pernikahan memang tak semenakutkan yang bayangkan banyak orang apalagi mereka yang belum pernah menjalani pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun