Budaya persaingan dalam pekerjaan yang sedemikian ketat atau tolak ukur kesuksesan misalnya, membuat anak muda terkuras sudah energinya dalam mengejar karir sehingga urusan pernikahan menjadi nomer kesekian.
Kesulitan memilih pasangan yang sesuai juga banyak dirasakan. Seorang teman misalnya tidak jadi-jadi menikah karena beberapa kali menjalin hubungan tidak menemukan kecocokan.Â
Dia sangat takut kalau tidak cocok di awal akan panjang akibatnya ketika menikah. Akhirnya sampai sekarang tak juga menemukan pasangan yang cocok walaupun usia sudah beranjak lebih dari cukup untuk memulai pernikahan. Dan perlahan tapi pasti, dia juga mulai melupakan keinginan buat menikah.
Energi yang terkuras ketika menikah memang harus diakui sangat banyak.
Bukan hanya soal perubahan diri untuk tak mengedepankan ego pribadi, adaptasi dengan pasangan dan keluarga sampai urusan ekonomi. Apalagi ketika sudah memiliki anak.
Kawan yang lain juga memutuskan untuk mengakhiri pernikahan walaupun sudah 18 tahun menikah dan memiliki empat orang anak. Faktornya salah satunya karena suami dianggap malas buat mencari nafkah bahkan hanya dua tahun pertama menafkahi.Â
Sisanya kawan tersebut yang membiayai keperluan sehari-hari dalam rumah tangga dan membiayai 4 anaknya. setelah 18 tahun akhirnya memutuskan bercerai.
Tapi kemudian dia memutuskan buat menikah lagi setahun kemudian. Kegagalan pernikahan pertama tidak membuatnya takut. Marriage is not scary buatnya.
Marriage is not scary
Pernikahan memang tidak selalu menakutkan dan membuat trauma berkepanjangan. Dalam kasus teman yang saya ceritakan diatas tadi, dia mengatakan kegagalannya menikah hanya karena kesalahannya dalam memilih orang yang salah dan saat menikah usianya memang relatif masih muda dan masih kuliah saat itu.
Memutuskan buat menikah lagi dengan seorang duda yang dianggapnya se visi misi dalam hidup dianggapnya keputusan yang tepat. Apalagi pasangan yang saat ini juga teman se profesinya, ya barangkali lebih "nyambung" dalam obrolannya.
Namun dibalik fenomena marriage is scary sesungguhnya pernikahan memang tak semenakutkan yang bayangkan banyak orang apalagi mereka yang belum pernah menjalani pernikahan.