Miris membaca postingan di InstagramRadar Banjarmasinbahwa banyak sekolah negeri di Kalimantan Selatan mulai ditinggalkan muridnya.
Dua sekolah yang dimaksud dalam postingan tersebut adalah SDN Murung Kenanga di Martapura yang tahun ini hanya menerima 13 siswa. Angka ini sebenarnya cukup lumayan dibanding tahun ajaran baru setahun lalu yang hanya menerima 3 siswa.Â
Sekolah kedua yang disorot dalam postingan ini adalah SMKN 2 Rantau jurusan kecantikan yang hanya didaftar oleh 6 siswa. Padahal kuota yang tersedia adalah dua kelas.
Sebelumnya juga ada pemberitaan soal SD Negeri di Banjarmasin dan Banjarbaru yang tidak ada siswa yang mendaftar. Padahal letak kedua seolah ini dalam kota yang cukup padat penduduknya.
Fenomena banyak sekolah negeri di Kalsel yang mulai ditinggalkan siswa sebenarnya sudah agak lama. Namun setiap tahun ajaran baru, isu itu mencuat kembali. Beberapa tahun belakangan, kejadian tersbut banyak terjadi di kabupaten-kabupaten di wilayah Kalsel yang dikenal dengan Hulu Sungai.Â
Namun rupanya dalam dua tahun terakhir, kasus ini sudah menjalar pula ke ibu kota provinsi di Kalsel yang bisa dikatakan penduduknya lebih padat daripada di kabupaten. Beberapa sekolah akhirnya ada wacana di tutup atau di merger dengan sekolah lain. Apa sebenarnya penyebabnya?
Kelebihan Sekolah Negeri
Seperti kita tahu, sekolah negeri dimiliki pemerintah tentu mempunyai banyak kelebihan. Antara lain dari tingkat SD-SMA tidak dipungut biaya karena memang ada program wajib belajar 12 tahun alias sejak SD-SMA.
Memang ada tambahan biaya di awal biasanya. Namun itu hanya berupa pembelian seragam sekolah. Lainnya katika proses pembelajaran biasanya tetap ada pembelian buku/LKS bagi yang mau saja. Dan tamabahan lainnya kas kelas untuk keperluan operasional kelas.
Sedangkan SPP dan biaya lainnya bisa dikatakan nol. Tidak heran, di banyak tempat sekolah negeri masih menjadi buruan banyak orang sampai proses PPDB-nya pun penuh manipulasi. Pernah saya tulis di sini.
Selain bebas biaya, kelebihan lain dari sekolah negeri, dalam pengamatan saya, khususnya di tingkat SD, pelajaran tidak seberat di sekolah dasar swasta, yang entah kenapa cabang pelajarannya lebih banyak.Â