Secara ringkas, IDL merupakan program pelatihan & pengembangan kompetensi digital guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Dengan tema "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pembelajaran Berkualitas dalam Implementasi Kurikulum Merdeka" pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi digital demi menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif. Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat.
Penyelenggaraan IDL di tahun ke 11 ini, mendapat antusias yang tinggi dari peserta. Rangkaian pelatihan digital Pedagogik, IoT Prototype Competition, dan Kompetisi Video Digitalisasi Pendidikan mendapat sambutan yang hangat dari peserta yang terdiri dari siswa/siswi SMA/SMK.
Puluhan SMA/SMK se-Jawa Barat ikut berpartisipasi menampilkan prototype IoT terbaiknya yang memiliki nilai daya guna bagi masyarakat. Kompetisi ini dimenangkan oleh SMK Miftahussalam, SMKN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat, dan SMK Medikacom Bandung yang mendapatkan hadiah berupa Laboratorium KiDi (Kelas Industri Digital) IoT.
Dalam pandangan saya, visi dari Indonesia Digital Learning yang diselenggarakan Telkom ini dapat mengakselerasi tujuan dari kurikulum merdeka yang dicanangkan pemerintah. Yang saya yakini dapat mengatasi 3 (tiga) tantangan digitalisasi pendidikan di daerah, di antaranya :
Infrastruktur dan Keterbatasan PerangkatÂ
Mungkin beberapa perangkat ada tetapi jumlahnya sangat terbatas. Itulah yang dikatakan juga oleh guru di SD Negeri tempat anak saya sekolah. Mereka hanya memiliki sedikit PC/ laptop sehingga anak-anak harus bergantian untuk menggunakannya. Padahal sekolah anak saya di ibukota provinsi, bisa dibayangkan bila sekolahnya di wilayah 3T dengan infrastruktur yang masih minim pula.
Tantangan soal pembelajaran
Ini dikhususkan buat guru yang mungkin akan mengalami tantangan memadukan pembelajaran berbasis moral dan kurikulum dengan teknologi sehingga menarik minat para siswa. Guru juga harus bersaing membuat konten yang menarik dikala gempuran media sosial dan aktivitas siswa yang sehari-harinya sudah berhubungan dengan digitalisasi.
Ancaman kesehatan mental siswa
Siswa yang banyak terpapar dengan teknologi dan digitalisasi rawan terhadap masalah-masalah kesehatan mental. Nah sekolah berperan penting untuk menjembatani masalah ini agar anak-anak tetap nyaman dengan pembelajaran dan tentu tetap ada sosialisasi "offline" meskipun banyak pembelajaran digital atau "online".