Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Digitalisasi di Daerah hingga Internet Bisnis

12 Juli 2024   08:42 Diperbarui: 12 Juli 2024   08:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi digitalisasi pendidikan (foto : kompas.com)

Tantangan digitalisasi di sekolah bukan seluruhnya pada hasil peserta didik mendapatkan pelajaran yang interaktif dan dekat dengan dunia mereka saat ini. Tapi, lebih dari itu. 

Suatu hari ibu saya -- mantan PNS guru SMP negeri -- berujar tentang beruntungnya dia yang sudah pensiun ketika guru-guru dituntut untuk menguasai teknologi. "Saya nggak bakal sanggup mengajar murid dengan berbagai polahnya ditambah lagi dengan teknologi dan digitalisasi seperti yang dilakoni para guru zaman sekarang," katanya.

Hal ini divalidasi oleh teman saya juga yang berprofesi sebagai guru muda berstatus honorer, antara lain : adanya ketidaksesuaian skill antara guru muda dan para guru senior, terutama terhadap adaptasi mereka dengan teknologi digital. Imbas paling sederhananya, para guru senior meminta bantuan guru-guru muda untuk melakukan berbagai hal teknis dalam pembelajaran yang ada hubungannya dengan teknologi digital.

Zaman memang berubah dengan cepat. Apalagi setelah era pandemi lalu dimana pembelajaran banyak dilakukan secara online. Hingga kini, pelatihan, pembelajaran bersertifikasi masih menjadikan teknologi digital sebagai tools mereka.

Namun, apakah itu semua sudah cukup menyukseskan digitalisasi di sektor pendidikan?

Sekiranya teknologi digital hanya sekedar "bisa dipakai", tentunya anak-anak zaman sekarang lebih pintar menggunakannya dibandingkan generasi sebelumnya. Maraknya industri pendidikan semestinya sejalan dengan besarnya minat industri itu menggunakan layanan solusi digital. Yang muaranya nanti digitalisasi di sektor pendidikan menjadi lebih apik.

Teknologi digital dan layanan solusi digital adalah dua istilah yang saling terkait, namun memiliki perbedaan yang penting. Berikut penjelasannya: Teknologi digital mengacu pada alat dan infrastruktur elektronik yang digunakan untuk menyimpan, memproses, dan mentransmisikan data. Contoh teknologi digital meliputi komputer, telepon pintar, internet, perangkat lunak, dan aplikasi.

Layanan solusi digital , di sisi lain, mengacu pada aplikasi atau program yang menggunakan teknologi digital untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu . Contoh layanan solusi digital meliputi e-commerce, e-banking, telemedicine, pembelajaran online, dan manajemen proyek.

Dengan kata lain, teknologi digital adalah bahan dasar, sedangkan layanan solusi digital adalah produk akhir yang menggunakan bahan dasar tersebut.

Adanya kegiatan Indonesia Digital Learning (IDL) pada 4-5 Juli 2024 di Bandung   menyadarkan saya akan pentingnya kedua perbedaan istilah tersebut untuk akselerasi digital di sektor pendidikan.

Secara ringkas, IDL merupakan program pelatihan & pengembangan kompetensi digital guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Dengan tema "Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pembelajaran Berkualitas dalam Implementasi Kurikulum Merdeka" pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi digital demi menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif. Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat.

Penyelenggaraan IDL di tahun ke 11 ini, mendapat antusias yang tinggi dari peserta. Rangkaian pelatihan digital Pedagogik, IoT Prototype Competition, dan Kompetisi Video Digitalisasi Pendidikan mendapat sambutan yang hangat dari peserta yang terdiri dari siswa/siswi SMA/SMK.

Puluhan SMA/SMK se-Jawa Barat ikut berpartisipasi menampilkan prototype IoT terbaiknya yang memiliki nilai daya guna bagi masyarakat. Kompetisi ini dimenangkan oleh SMK Miftahussalam, SMKN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat, dan SMK Medikacom Bandung yang mendapatkan hadiah berupa Laboratorium KiDi (Kelas Industri Digital) IoT.

Dalam pandangan saya, visi dari Indonesia Digital Learning yang diselenggarakan Telkom ini dapat mengakselerasi tujuan dari kurikulum merdeka yang dicanangkan pemerintah. Yang saya yakini dapat mengatasi 3 (tiga) tantangan digitalisasi pendidikan di daerah, di antaranya :

Infrastruktur dan Keterbatasan Perangkat 

Mungkin beberapa perangkat ada tetapi jumlahnya sangat terbatas. Itulah yang dikatakan juga oleh guru di SD Negeri tempat anak saya sekolah. Mereka hanya memiliki sedikit PC/ laptop sehingga anak-anak harus bergantian untuk menggunakannya. Padahal sekolah anak saya di ibukota provinsi, bisa dibayangkan bila sekolahnya di wilayah 3T dengan infrastruktur yang masih minim pula.

Tantangan soal pembelajaran

Ini dikhususkan buat guru yang mungkin akan mengalami tantangan memadukan pembelajaran berbasis moral dan kurikulum dengan teknologi sehingga menarik minat para siswa. Guru juga harus bersaing membuat konten yang menarik dikala gempuran media sosial dan aktivitas siswa yang sehari-harinya sudah berhubungan dengan digitalisasi.

Ancaman kesehatan mental siswa

Siswa yang banyak terpapar dengan teknologi dan digitalisasi rawan terhadap masalah-masalah kesehatan mental. Nah sekolah berperan penting untuk menjembatani masalah ini agar anak-anak tetap nyaman dengan pembelajaran dan tentu tetap ada sosialisasi "offline" meskipun banyak pembelajaran digital atau "online".

 

Masa Depan Pendidikan

Masa depan pendidikan akan ditentukan apa yang dilakukan pada saat ini. Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran menjadi salah satu kunci pembelajaran berkualitas khususnya dalam kurikulum merdeka. Kegiatan seperti Indonesia Digital Learning akan mengakselerasi untuk mencapai tujuan dalam kurikulum merdeka.

Indibiz dari Telkom menyediakan berbagai ekosistem solusi digital dan berbagai program untuk kemajuan pendidikan. Salah satu melalui Pijar, platform pendidikan terintegrasi dengan fitur kreatif dan menyenangkan. Dengan dukungan internet bisnis dari Telkom ini, diharapkan akan tercipta kualitas belajar mengajar yang lebih baik lagi dalam kelas.

Mungkin kedepannya akan banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, terutama dalam hal digitalisasi dan teknologi yang merata untuk seluruh negeri. Perlu ada upaya bersama agar ada akselerasi dan pemerataan digitalisasi pendidikan. Semoga kedepannya juga makin banyak lagi kegiatan seperti Indonesia Digital Learning, sebagai upaya peningkatan kompetensi tenaga pendidik di Indonesia dalam bidang teknologi pendidikan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun