Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membangun Chemistry Mertua-Menantu, Harus Ada Kemauan Dua Pihak

15 Mei 2024   16:01 Diperbarui: 15 Mei 2024   19:28 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ternyata setelah menikah kehidupan memang tak seindah masa sebelumnya. Ibu mertua yang dia anggap selama ini sangat cocok, dirasa terlalu mencampri urusan rumah tangga mereka. Bukan hanya soal penataan rumah dan makanan bahkan yang buat teman saya menyebalkan, seperti paling tahu, pola pengasuhan anak seperti apa yang paling tepat. 

Tentu saja sebagai ibu baru, dia "berontak" dan malas buat diatur-atur. Apalagi menurutnya pola yang diterapkan mertuanya sudah sangat ketinggalan zaman untuk model pengasuhan anak saat ini. 

Awalnya cara yang dilakukan teman saya adalah mengambil jarak. Walaupun rumahnya dan rumah mertua berdekatan, dia berusaha tidak terlalu akrab dengan mertuanya . Misal, kalau mertuanya datang berkunjung ke rumah, dia tak lagi rajin memasakkan makanan. bukan apa-apa, kadang-kadang ada saja celaan mertuanya.

Nah, ini diakali teman saya dengan segera membelikan makanan di luar saja bila mertuanya ke rumah sehingga tidak ada protes lagi soal cara masak. Soal anak juga demikian. Kalau mertua berpendapat akan sesuatu, cukup di-iyakan saja dulu. Namun kemudian baru dipilah lagi dan diambil yang cocok saja untuk pola pengasuhan anak.

Memasuki tahun keempat pernikahan, alhamdulillah, keadaan membaik. Dia ternyata sudah bisa menerima apa yang menjadi takdirnya termasuk tentang mertua yang ditakdirkan hadir di hidupnya. Teman saya merasa sudah mampu berdamai dengan dirinya sendiri. 

SELALU ADA POTENSI KONFLIK

Harus diakui tidak ada hubungan yang seratus persen sempurna. Akan selalu ada konflik yang kadang sederhana, kadang juga sangat rumit. 

Awal-awal pernikahan saya juga merasakan hal yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, adaptasi demi adaptasi bisa dilewati. Mungkin yang beradaptasi bukan hanya saya sebagai menantu, tapi mertua saya, khususnya ibu mertua juga melakukan banyak adaptasi sehingga akhirnya terjadi hubungan yang harmonis.

Namun secara umum, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting buat saya juga, yang sudah menjalani pernikahan selama 20 tahun, agar memang ada chemistry antara mertua dan menantu.

# Tidak perlu dipaksakan

Sebuah hubungan, apalagi antara mertua dan menantu tidak perlu dipaksakan cepat-cepat harmonis. mengalir saja. Apalagi di awal pernikahan, sebaiknya diberi " jarak" dulu agar bisa saling belajar dan memahami. Apalagi keluarga baru terbentuk, tentu butuh adaptasi tingkat tinggi.

# Tahu batasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun