Tidak terasa sudah hari ke-8 dari 366 hari di 2024.Dan ternyata saya belum ada menulis buat Kompasiana di tahun baru ini hehe
Kali ini saya maumenulis soal kejujuran dan rasa percaya saja. Di satu sisi, kejujuran adalah barang langka saat ini .Namun di sisi lain, kejujuran ternyata masih dimiliki oleh banyak orang baik.
Beberapa waktu lalu saya memesan ojek online untuk mengirimkan sebuah barang (delivery). Saya membayar lunas biaya pengiriman di tempat, bahkan saya tambah 75 persennya karena saat itu sudah malam dan mulai gerimis. Ternyata setelah sampai di tempat penerima, abang ojol masih menagih biaya pengiriman kepada penerima. Bahkan mengatakan belum mendapat bayaran kepada penerima paket.
Penerima paket pun akhirnya membayar (lagi), walaupun sudah saya infokan kalau paketnya sudah dibayar ketika barang diserahkan. terus terang saya gemes juga dengan ketidakjujuran abang ojol ini. Walaupun sebenarnya  uang yang dibayarkan tidak seberapa juga. Tapi justru karena tidak seberapa itu, kok sampai tidak jujur segala.
Cuma pelajarannya, kejujuran memang nggak bisa dilihat hanya dari tampilan belaka. Karena ketika saya menyerahkan barang,abangnya tampak sangat ramah dan bersahabat. hehe .
Cerita kejujuran lainnya adalah ketika makan di tukang pentol. Kebetulan di kota saya, Banjarmasin, Â dimana-mana banyak penjual pentol. Kebanyakan penjual pentol ini adalah pendatang dari pulau Jawa, walau ada juga warga lokal yang bebisnis pentol.
Buat yang belum tahu, pentol adalah sebutan lain dari bakso. bentuknya juga bulat dan mungkin pembuatannya juga sama saja dengan bakso.
Cuma kalau bakso biasanya dilengkapi dengan kuah, mie ,bihun dan sayuran/touge atau ditambahkan tahu dan pangsit.nah pentol tidak memakai kuah. Walau ada juga pedagang pentol yang mempersilakan pembeli yang ingin " meracik" pentolnya menjadi ala sajian bakso.
Menurut wikipedia sih, memang ada sedikit perbedaan bakso dan pentol ini. Â
Pênthol, disebut juga dengan cembul atau pênyol) adalah sebutan untuk jajanan tradisional serupa seperti bakso yang memiliki kandungan dagingnya lebih sedikit, terkadang pentol hanya terbuat dari tepung kanji (panganan serupa yang terbuat hanya dari tepung kanji biasanya disebut cilok).Â