Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Waktu Bisa Diputar Kembali, Ingin Hidup yang Seperti Apa?

1 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   14:06 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi waktu yang tak bisa diputar kembali (foto: kompas.com)

Namun ada juga yang menjawab dengan lebih santai. Misalnya jawaban dari seorang grafik desainer bernama Cristis. " Nothing, meski seandainya bisa, saya tak akan mau merubah apapun yang sudah menjadi porsinya. Pertanyaan ini muncul karena ada rasa penyesalan yang besar akan sesuatu. Relax man, life must goes on, jika hal itu menyesakkan di dada maka belajar untuk menerimanya"

Dari jawabannya, Cristis memang terlihat lebih menerima bahwa yang terjadi, biarlah terjadi. Dia juga beranggapan semua sudah sesuai porsinya masing-masing dan hanya perlu kemampuan untu menerima semuanya dengan hati yang lebih lapang.

Nyatanya Waktu Tak Bisa Diputar  

Nyatanya waktu memang tak bisa diputar lagi. Waktu terus menuju kedepan sampai kelak menemukan ujungnya. Dalam ajaran Islam, akhir waktu adalah hari kiamat kelak.

Waktu yang tak bisa diputar, seharusnya, pertama,  menjadikan kita lebih mawas diri lagi. Dalam artian melakukan yang terbaik di hari ini, karena hari ini tak bakal terulang lagi.

Kemudian, kedua,  juga tak perlu menyesali terlalu berlebihan apa yang telah terjadi di masa lalu sambil mencoba memperbaikinya di hari ini dan di hari-hari mendatang.

Ketiga, waktu yang tak bisa diulang seharusnya membuat kita juga semakin bersyukur, sudah sampai di tahap ini sembari mengatur kembali sejumlah "strategi" yang bisa dilakukan di masa depan. Agar berbagai kesalahan di masa lalu tak lagi dilakukan. Bahkan sedapat mungkin melakukan hal-hal yang lebih baik dan bermanfaat di masa depan.

Keempat, waktu yang tak bisa diulang mengajarkan tentang mencintai dan mengikhlaskan. Mencintai apapun kehidupan yang pernah dijalani sebelumnya, seburuk apapun cerita hidup yang sudah digoreskannya.

Tapi sekaligus juga mencoba mengikhlaskan apa-apa yang pernah terjadi. Tidak perlu ada marah dan dendam. Karena sejatinya segala sesuatu yang terjadi di masa lalu mengnadung banyak hikmah dan pembelajaran, bagi hari-hari kita selanjutnya.

Bagaimana, menurut kawan-kawan? 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun