Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baayun Maulud, Kearifan Lokal, Mencari Berkah Hingga Gairahkan Ekonomi

28 September 2023   10:15 Diperbarui: 28 September 2023   22:01 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: merdeka.com

Baayun Maulud, kegiatan rutin yang dilakukan  menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal bukan hanya sebentuk rasa syukur tapi juga sebagai bentuk kearifan lokal.

Di berbagai daerah, hari kelahiran nabi Muhammad SAW, dirayakan masyarakat dengan berbagai cara. Yang paling umum tentu saja, adalah dalam bentuk acara pengajian di berbagai tempat. 

Selain di mesjid-mesjid , biasanya juga banyak dirayakan di sekolah-sekolah. Selain pembacaan zikir maulid, juga diisi dengan ceramah agama yang diisi oleh tokoh agama /ustad/kiai. Ada lagi bentuk perayaan lain misalnya berupa kirab atau pawai di beberapa daerah.

Di Jogjakarta, Keraton Yogyakarta juga secara rutin mengadakan perayaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Upacara Sekaten-nya. 

Tradisi yang sudah berlangsung sangat lama dan turun temurun ini, acara puncaknya adalah Garebeg Mulud yang diselenggarakan pada tanggal 12 bulan Jawa (Mulud) atau 12 Rabiul Awal. (sumber kompas TV)

Tentu Masih banyak daerah lain yang memperingati Maulid dengan cara-caranya masing-masing. Namun maknanya sama, sebagai bentuk rasa syukur karena telah hadir manusia istimewa di muka bumi yang membawa ajaran kebaikan bagi alam semesta, Nabi Muhammad SAW.

Mengenal Baayun Maulud

Baayun Maulud (atau Baayun Maulid / Beayun Mulud) sendiri merupakan tradisi Masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepat pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Acara ini biasanya dilakukan di mesjid atau di halaman mesjid.

Awalnya acara ini hanya di gelar di wilayah Banua Halat, Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (kalsel). Namun kemudian beberapa daerah di Kalimantan Selatan juga mengadakan acara serupa.

Tradisi Baayun Maulud merupakan percampuran dari budaya lama dan Islam yang semula berasal dari masyarakat yang beragama keharingan (Dayak) yang tinggal di daerah Banua halat , dan dikemudian hari  memeluk Islam. 

Islam sendiri tercatat masuk ke daerah Banua Halat pada tanggal 24 September 1526 dan diterima sebagai agama resmi oleh pendiri kerajaan Islam Banjar yaitu Sultan Suriansyah (Usman, 2000:42).

Baayun sendiri berasal dari kata ayunan. Sehingga acara ini sendiri merupakan kegiatan meayun/buaian untuk anak-anak.  Seperti kita ketahui, aktivitas mengayun bayi/anak biasanya dilakukan untuk menidurkan bayi agar bayi merasa tenang atau tidur dengan nyenyak. Sedangkan Maulud berasal dari kata maulid /kelahiran Nabi Muhammad. Sehingga Baayun Maulud merupakan aktivitas mengayun yang diadakan dibulan kelahiran nabi.

Dalam tradisi Beayun Maulud, seseorang yang diayun akan  dibacakan syair-syair maulid nabi. Awalnya, acara ini hanya diperuntukkan bagi bayi dengan usia 40 hari-an atau dibawahnya yang bisa diayun. 

Namun dalam perkembangannya kemudian acara ini digelar dengan meayayun siapa saja. Bisa bayi, balita bahkan orang dewasa-pun bisa mengikuti prosesinya.

Secara makna,ada beberapa tujuan digelarnya acara ini. Pertama, sebagai bentuk rasa syukur dengan telah dilahirkannya orang termulia ke muka bumi. Ekspresi rasa bahagia dengan kelahiran rasulullah diwujudkan dengan acara tahunan ini. 

Dua,  acara ini juga merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dengan segala ajaran yang telah dibawanya. Kecintaan diwujudkan dengan pembacaan syair maulid dan sholawat nabi.

Tiga, masyarakat menjadikan acara ini sebagai bentuk hubungan transedental dengan sang Maha Pencipta. Masyarakat yang biasanya memiliki nazar, misal setelah sembuh dari sakit, lulus ujian dan lainnya akan mengikuti acara ini.  Ada satu prosesi yang disebut pembacaan asyarakal. Pada prosesi ini digunakan untuk memanjatkan do’a berharap Allah  memudahkan serta melapangkan apa yang temenjadi nazar seseorang.

Empat, acara ini juga merupakan sebuah harapan bahwa anak yang diikutkan dalam acara Baayun Maulud, kelak menjadi anak sholeh/sholehah karena sedini mungkin sudah mendengar syair-syair maulid. 

Anak-anak suku Banjar juga diharapkan,bila sudah besar nantinya bisa mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW dan memiliki sifat baik salah satunya, berbakti kepada kedua orang tuanya.

Lima, prosesi ini juga sebuah upaya memperat tali silaturahmi antar msyarakat. Apalagi acara ini diikuti oleh banyak kalangan yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan silaturahmi. 

Kearifan Lokal dalam Baayun Maulud

Kearifan lokal mewarnai acara Baayun maulud. Salah satunya diwujudkan dengan  beberapa peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam acara Baayun Maulud.

Ayunan  dibuat dari kain sarung wanita atau (tapih bahalai- Bahasa Banjar) yang pada ujungnya diikat dengan tali/pengait. Kain ayunan dibuat sebanyak tiga lapis. Selain ada makna filosofis tentu juga agar memiliki kekuatan ketika dipergunakan. 

Lapisan paling atas adalah kain sarigading atau sasirangan (kain tenun khas Banjar). Tiga lapis kain  memiliki filosofi bahwa ada  tiga tingkatan dalam memahami agama yaitu tarekat, makrifat dan hakekat (tiga tingkatan sufisme).

Kemudian ayunan tersebut dihias dengan janur pohon nipah atau enau, dan pohon kelapa, buah pisang, kue cucur, kue cincin, ketupat, dan hiasan lainnya. Awalnya,Baayun Maulud, juga memiliki syarat upacara  piduduk. 

Piduduk ini terdiri dari 3,5 liter beras, gula merah, dan garam untuk anak laki-laki, serta sedikit garam ditambah minyak goreng untuk anak perempuan. (data  https://diskominfomc.kalselprov.go.id/)

Namun dalam perkembangannya, piduduk ini ditiadakan dan diganti dengan sejumlah uang. Apalagi jumlah peserta yang ingin diayun dari tahun ke tahun semakin meningkat saja. 

Di wilayah Banua Halat Tapin saja tahun ini tercatat ada 5000 orang yang mengikuti acara Baayun Maulud. Bisa dibayangkan repotnya panitia bila harus menyediakan begitu banyak piduduk  komplit.

Piduduk juga dianggap kemubaziran sehingga akhirnya diganti dengan sejumlah uang seharga dengan isi piduduk, yang mana uang akan  disumbangkan kepada para yang berhak menerimanya (fakir miskin). 

Perubahan soal piduduk ini atas kesepatan bersama. Apalagi dengan melihat makin antusiasnya masyarakat yang mengikuti  Baayun Maulud. Potensi kerusakan isi piduduk bisa terjadi sehingga lebih praktis digantikan dnegan uang.

Ada beberapa biaya memang yang harus dibayar bila ingin mengikuti acara ini.

persyaratan ikut beayun maulud (dokumentasi pribadi)
persyaratan ikut beayun maulud (dokumentasi pribadi)

Dampak Ekonomi Baayun Maulud

Dampak secara ekonomi sangat terasa di acara ini. Salah satunya karena banyaknya peserta yang mengikuti acara ini dari berbagai wilayah di Kalimantan khususnya. 

Tahun ini saja ada sekitar 5000 peserta yang mengikuti prosesi beayun maulud. Nah, tidak akan mungkin hanya akan datang 5000 peserta saja, karena biasanya satu peserta akan diantar ramai-ramai oleh keluarga besarnya. jadi bisa dikalikan berapa yang akan datang ke lokasi. 

Itu tentu belum termasuk pengunjung baik lokal Kabupaten Tapin maupun yang berasal dari luar daerah seputaran Kalimantan Selatan yang juga ingin melihat acara yang digelar hanya setahun sekali ini.

"Apa saja yang dijual akan laku," kata seorang kerabat yang memang tinggal di dekat lokasi acara. 

Tak heran bukan hanya penduduk lokal yang akan menggelar lapak dagangannya mulai baju, sendal, makanan dll, tetapi bahkan masyarakat dari luar Tapin pun berbondong-bondong akan mendatangi lokasi untuk berjualan. " Berjualan sekaligus mengambil berkah dari acara Baayun Mulud," demikian ugkapan mereka. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun