Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jalur Mandiri Ternyata Juga Tak Gampang

25 Juli 2023   22:15 Diperbarui: 26 Juli 2023   07:04 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi UTBK (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) 

Seorang temannya dari Lampung tes langsung ke UGM Jogja dan ternyata tak lulus, barangkali memang bukan rejekinya kuliah di UGM. Namun terbayang juga energi yang sudah dikeluarkan untuk ikhtiar menggapai mimpinya.

Selain tes tulis ada juga jalur rapor. Kebanyakan yang diminta rata-rata rapor semester 1-5 ketika dia di SMA. Ini juga cukup misteri karena memang tak data yang valid, untuk jurusan A, berapa nilai rapor yang dibutuhkan. Barangkali penyelenggara mengurutkan saja dari yang tertinggi sampai terendah sesuai kuota yang diperlukan. Oh ya, biasanya juga dicantumkan sejumlah sertifikat sebagai penguat nilai rapornya

Kemudian ada lagi jalur nilai UTBK. Anak-anak yang sebelumnya ikut SNBT akan mendapat ringkasan nilai UTBK yang bisa di download dan akan terlihat nilainya. Meskipun tak ada rata-ratanya, jelas sekali nilai berbagai tes yang diujikan seperti literasi, bahasa Inggris, matemika dan lainnya.

Jalur UTBK ini juga agak misteri, karena tak ada standar buat jurusan tertentu berapa minimal skor UTBK jalur mandirinya. Sekali lagi, barangkali akan diurutkan lagi pendaftar tertinggi sampai terendah dari nilai UTBK yang mereka setorkan. Kalau beruntung, ya nilainya akan pas dengan jurusan yang mereka pilih. Kalau tak beruntung, ya apa mau dikata, pelamar lain mungkin lebih bagus nilai UTBK-nya. 

Ternyata tak berhenti sampai disitu. Tak lulus jalur rapor dan UTBK? Ada pula kampus yang membuka jalur tes, UTBK, mapun jalur rapor gelombang 2. Tentu yang mau ikut harus bayar lagi pendaftarannya dengan biaya yang sama persis dengan gelombang awal. Luar biasa.

SPI dan UKT

Biaya diatas tentu masih biaya pendaftaran. Kalau sudah lulus, jangan ditanya soal biaya. Jalur mandiri tentu akan lebih mahal dari jalur prestasi (SNBP) maupun SNBT yang hanya mengenakan UKT saja sesuai pendapatan orang tua.

Sedangkan jalur mandiri, kebanyakan ada Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) atau uang pangkal atau ada kampus lain dengan penamaan yang berbeda. Tapi intinya uang pangkal yang dikenakan di awal dan hanya 1 kali saja. Sedangkan uang kuliah tunggal (UKT) nya juga berbeda antara jalur prestasi, jalur tes dan jalur mandiri. jalur mandiri dipastikan lebih mahal.

Ada kampus yang tak mengenakan uang pangkal. Namun ternyata UKT-nya mahal juga. Sama aja kan kalau begitu? Jadi yang lulus jalur mandiri tentu harus bersiap lagi dengan biaya walau katanya bisa di cicil hehehe.

Tak heran, terdengar di sebuah kampus negeri, banyak yang mengundurkan diri atau tak daftar ulang. Lagi-lagi karena tak sanggup bayar SPI-nya yang lumayan mahal buat kantong orang kebanyakan. Tentu buat yang orang tuanya berkantong tebal, tak usah ditanyakan lagi, berapapun akan sanggup bayar.

Jalur Mandiri Tak Gampang

Setiap orang tentu punya penilaian yang berbeda-beda tentang jalur mandiri ini. Mungkin buat yang tak diterima, agak penasaran dimana salahnya, apalagi yang jalur rapor dan UTBK. Temen anak saya bahkan katanya sudah ditolak 9 kampus dan Alhamdulillahnya kampus ke-10 nya menerimanya di Fakultas Kedokteran dengan SPI yang cukup wow juga. 

Namun ada pula temannya yang sudah ditolak 11 kampus tapi masih berusaha di gelombang 2. Namun rejeki orang lain-lain. Seorang kawannya diterima di 5 kampus besar jadi tinggal pilih tentunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun