Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menginspirasi, Berbagi Kebahagiaan atau Pamer? Beda Tipis!

15 Maret 2023   11:34 Diperbarui: 15 Maret 2023   11:41 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pamer mobil mewah (foto : kompas.com)

Dikutip dari laman .djkn.kemenkeu.go.id, ada beberapa etika PNS Kementerian Keuangan dalam bermedsos. Kementerian  Keuangan  memang telah  membuat  Surat  Edaran  Nomor SE-16/MK.01/2018 tentang Panduan Aktivitas dan Penggunaan Media Sosial Bagi Pegawai Kementerian Keuangan. Dalam menggunakan medsos, pertama, PNS harus menghindari  Mengunggah dan/atau share konten hoaks.

Kedua, tidak mengunggah,  like dan/atau share konten yang mengandung unsur pornografi, radikalisme, terorisme, pelecehan, diskriminasi, dukungan terhadap Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), serta isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan.

Kemudian ketiga tidak mengunggah konten yang mengandung informasi rahasia pekerjaan, negara atau informasi yang belum dipublikasikan secara resmi oleh pihak yang berwenang.

Keempat, tidak mengunggah hal-hal yang menyiratkan pemborosan APBN saat melaksanakan perjalanan dinas.

Kelima, menghindari menggunakan kata "Kemenkeu", "Kementerian Keuangan", Kemenkeuri" dan kata-kata sejenis yang terkait Lembaga Kementerian Keuangan di dalam nama akun pribadi.

 Poin keempatlah yang sekarang banyak sekali terjadi. Para abdi negara tak lagi malu-malu posting wisata dalam perjalanan dinas mereka.Meskipun, semua juga tahu itu uang negara.

Tak berhenti sampai disitu, kasus Mario Dendy juga membuktikan bukan hanya sang pejabat yang bisa pamer di medsos.tapi ternyata keluarganya juga berani untuk pamer kemewahan di media sosial. Padahal sikap ini, jelas-jelas melunturkan kepercayaan rakyat kepada aparatur negara.

Memang banyak motif orang yang suka pamer di medsos. Bagi beberapa orang, posting di medsos bisa jadi untuk menginspirasi orang lain. Misalnya posting ruang tamu sebuah rumah (mewah), katanya agar orang lain terinspirasi untuk membuat ruangan tamu yang sama, misalnya.

Ada juga yang niatnya berbagi kebahagiaan. Seperti teman yang posting di Paris tadi misalnya. Tapi, benarkah yang lain ikut bahagia? Bisa jadi.tapi mungkin tak sedikit yang iri juga,kan?

Motif lain adalah niat pamer kekayaan. Mungkin inilah yang sudah dilakukan banyak orang. Namun motif ini biasanya sangat terselubung. Bahkan kita tak tahu persis apakah Mario Dendy ketika posting dengan mobilnya berlatar Bromo, benar-benar pamer kekayaan kah?

Yang terakhir, ada yang niatnya menyimpan kenangan saja. Tapi sebenarnya buat akun seperti facebook, postingan bisa di private saja.Agar bisa dilihat sendiri saja. Demikian pula dengan akun seperti Instagram bisa dengan di arsipkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun