Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Cara Hidup Damai bersama Lansia

9 Desember 2022   14:22 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:29 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga dengan makanan. Ibunya juga suka nitip ke tetangga makanan yang disukai tapi tak dibolehkan anak-anaknya. Padahalan sebenarnya, anaknya bukan tak membolehkan, tapi diminta dokter jangan banyak-banyak mengkonsumsi makanan manis. Rumit kan jadinya?

Hubungan Bersahabat dengan Lansia

Menurut Peraturan Presiden Nomo 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. (dinsos.riau.go.id)

Jadi tidak heran, banyak tiket tempas wisata, bis atau kereta, yang mendiskon untuk usia 50 tahun ke atas, karena memang usia itu sudah masuk ke usia lansia.

Namun demikian, jangan salah. Tidak semua lasia seperti yang diceritakan di atas. Ibu saya maupun ibu mertua bisa dikategorikan lansia yang cukup aktif. 

Ibu mertua yang berusia 72 tahun, masuk kategori lansia tetap aktif, misal ikut datang ke acara-acara keluarga di kampung, meskipun berjarak cukup jauh dari rumah beliau.

Demikian juga ibu saya. Walau beberapa hal sudah sangat terbatas, di usianya yang lebih dari 70 tahun juga masih menekuni hobi memasaknya, yang tentu membuat kami semua gembira dnegan masakan-masakan enaknya. Ibu saya juga rajin merawat tanaman di halaman rumah.

Secara umum, bagi yang hidup bersama lansia memang ada beberapa hal yang harus terus dimaklumi agar kehidupan berjalan damai.

Jangan dianggap beban

Bagaimanapun orang tua, mertua bahkan tante/om, adalah orang-orang yang pernah berjasa di hidup kita/pasangan di masa lalu. 

Saatnya berbuat baik ke mereka. Menyayangi mereka sepenuh hati juga. Sama sekali jangan dianggap beban walaupun di luar sana ada teori semacam sandwitch generation.

Ajak bicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun