Pandemi yang sebenarnya hanya dua tahun tapi mampu menghancurkan usaha yang sudah dibangun selama puluhan tahun. Kini saatnya bangkit kembali.
Sebut saja namanya Anto (50), usahanya sejak lama ada di bisnis oleh-oleh dan souvenir khas Kalimantan Selatan . Bisa dibayangkan dulu usahanya maju, sejalan dengan penambahan wisatawan yang datang ke Kalsel. Puncak kemajuan usahanya sendiri terjadi pada 2018, sebelum pandemi.
Dikutip data.kalselprov.go.id, memang ada 1.2843.800 wisatawan yang datang ke Kalsel pada 2018. Sedangkan di 2019, Kalsel kedatangan  8.656.977 wisatawan. Namun di 2020  dan 2021,  kunjungan wisatawan ke 13 kabupaten/kota mengalami penurunan drastis. Pandemi membuat bisnis terpuruk dengan berbagai pembatasan..
Selama ini Anto berbisnis menjual berbagai souvenir khas daerah berupa perhiasan/mutiara, baju kaos , souvenir-souvenir, tikar lampit hingga kain sasirangan khas Kalsel.
Optimis Setelah Pandemi
Memasuki awal 2022 lalu, Anto yakin bisnisnya semakin membaik walaupun memang wisatawan yang datang belum juga banyak. Namun sejumlah langkah sudah dilakukannya untuk pengembangan bisnisnya.
Misalnya dia mulai memasarkan usahanya di market place maupun berbagai platform sosial media yang dimilkinya.
Dia juga sudah berlangganan wifi IndiHome yang terkenal dengan internetnya Indonesia. Apalagi di wilayah tempat usahanya hanya wifi milik Telkom Indonesia ini yang bagus jaringannya.
Manfaat internet benar-benar sudah disadarinya. Apalagi rekan-rekan se-profesinya juga sudah memasarkan dengan berbagai platform. Hasilnya? Pada semester 1/2022 saja biisnis Anto mulai menggeliat kembali.
Menurutnya, yang paling dominan adalah bisnis kain sasirangan. Sejalan dengan dibukanya pintu mudik lebaran 2022 lalu sehingga memang banyak sekali yang mudik ke Kalsel dan penjualannyapun meningkat.
Kemudian peningkatan lainnya dipicu dengan kembalinya sekolah-sekolah belajar offline dan kantor tidak lagi memberlakukan WFH, sehingga diperlukan kembali seragam sasirangan baru untuk sekolah maupun perkantoran.
Keajaiban internet membuat pembelinya tak terbatas wilayah. Pemesan lewat platform online juga meningkat pesat terutama untuk perhiasan mutiara dan tikar lampit dari rotan khas Kalsel.
Kedepannya, Anto dan sejumlah UMKM di Kalsel juga berencana untuk lebih memasarkan kembali berbagai produk inovasi baik berupa souvenir maupun kuliner yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Mereka juga merancang untuk mengikuti sejumlah pameran lingkup nasional dan internasional untuk pemasaran produknya. Untuk lingkup lokal sendiri akan ada MTQ Â nasonal di Kalsel, Oktober 2022, yang bisa dijadikan ajang promosi produk UMKM Kalsel.
Untuk pemasaran luar negeri, saat ini, sudah terjalin komunikasi dengan berbagai pihak meskipun masih sebatas via email saja. Namun harapannya, ini benar-benar bisa diwujudkan.
Data Dinas Koperasi dan UMK Kalimantan Selatan menyebutkan UMKM di Kalsel sampai 2019 tercatat 461 ribu. Namun di 2021 tercatat hanya 356 ribu. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H