Mohon tunggu...
Pena Herawati
Pena Herawati Mohon Tunggu... Guru - One Day, One Writing .

Suka berbagi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rindu "COMEL"

18 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 19 Februari 2024   13:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


                                                                            https://www.youtube.com/watch?v=KtFFCWAzpXw

Lagu Melly Goeslow sangat mewakili perasaan. 

Comel, itu lah nama yang kuberikan kepada kucing kecil imut yang menggemaskan. Bulunya lebat dengan mix warna khas  kucing. Ada warna merah kekuningan, hitam dan putih. 

dokpri
dokpri

dokpri 
dokpri 

Comel memiliki saudara bernama CUMIL. Bulu mereka berwarna seirama. Comel dan Cumil adalah nama yang kuberikan kepada mereka setelah berpetualang mencari nama yang tepat  untuk mereka berdua. 

Comel dan Cumil adalah kucing buangan yang ditemukan di belakang kelas SDIT tempatku mengajar oleh seorang siswi SMA yang kemudian dibawa kepadaku. 

Aku  menerima mereka dengan senang hati sekaligus kasihan melihat mereka yang masih terlalu kecil, yang masih membutuhkan ASI harus dipisah dari induknya. Tega sekali bahkan keterlaluan tega orang yang telah membuangnya. 

Sebelum Comel dan Cumil datang,  ada seekor anak kucing yang masih menyusu juga datang kepadaku lalu aku dan anak-anakku sebagai pecinta kucing merawatnya dengan sangat baik sehingga kini, ia diberi nama GEMBUL karena tubuhnya sehat dan gemuk. Karena mereka masih butuh ASI, akhirnya aku membelikan susu formula 0-6 bulan. Mereka tumbuh dengan sehat dan semakin menggemaskan. 

Setiap malam, Comel lah yang sering membangunkan ku di sepertiga malam, tepat di saat umat Islam melaksanakan shalat malam. Terkadang dia langsung pergi setelah aku terbangun dan terkadang juga dia diam di sampingku. Ma syaa Allah COMEL, kamu memang kucing luar biasa yang Allah kirim. 

Namun, entah apa yang terjadi, tiba-tiba Cumil jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Comel yang mengetahui saudaranya mati, mulai terlihat gelisah dan lesu. Dia sepertinya kehilangan nafsu makan dan minum, sehingga kami harus paksa memberikan susu dan vitamin dengan menggunakan spet  kecil. Ini juga saran dari dokter hewan yang sempat kuhubungi. Kian hari kondisinya makin lemah, badannya kurus. Suaranya juga sudah sangat jarang terdengar. Hingga akhirnya tepatnya tadi malam, dia tiba-tiba menghilang. Aku panik dan terus mencarinya. Pukul 02.00 dini hari, aku masih terbangun dan buliran kristal itu menetes. Aku sangat khawatir akan keadaan COMEL. Aku khawatir dia kedinginan di luar sana, segala kemungkinan terjadi terbayang di benakku. 

Tadi pagi sekitar pukul 7, aku dan anak-anak mencarinya di kamarku. Ada firasat sejak semalam ingin mencarinya di bawah spring bed tempat tidurku, karena tadi malam dia selalu berusaha masuk ke dalam sana, tapi aku menariknya kembali ke tempat tidurnya. 

Dan .... Firasat itu benar 

Tadi pagi, aku mencarinya di bawa spring bed itu, betapa terkejutnya aku melihat COMEL sudah tegeletak tak bernyawa. Air mata ini tumpah, aku tidak malu lagi menangis sesenggukan di hadapan suami dan anakku. Aku langsung mengangkatnya dan membungkusnya dengan sebuah hijab  berwarna biru berukuran sedang dan itu lah menjadi pakaian terakhir untuk COMEL, si kucing ajaib. 

Kubur mereka berdua berderet saling berdampingan tepat di samping kamarku. 

Aku menulis diary ini, dengan perasaan kehilangan yang amat sangat. Saat sarapan pun, air mata ini masih sempat  tertumpah. 

Susu formula dan makanan kucing masih tersimpan dengan rapi. Semoga besok, Allah kirim kucing lucu dan baik seperti COMEL. 

Saat ini, hanya ada GEMBUL yang sudah mulai lincah menghabiskan makanan. 

Pesan untuk kita semua ! 

Jangan pernah memisahkan anak ku ing dari ibunya. 

Jangan membuang anak kucing yang masih menyusu. 

Ketika mereka mati dengan sebab itu, maka orang yang membuang mendapatkan dosa dan hukuman dari Allah. 

Mari kita menyayangi mereka dengan sepenuh hati. 

COMEL dan CUMIL 💖 Kuabadikan nama kalian dalam tulisan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun