Mohon tunggu...
Pena Herawati
Pena Herawati Mohon Tunggu... Guru - One Day, One Writing .

Suka berbagi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Gerhana Matahari Hibrid (GMH) di Akhir Ramadhan, Perpisahan yang Istimewa

20 April 2023   11:02 Diperbarui: 20 April 2023   12:29 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gerhana matahari hibrid (sumber : konteks.co.id)

Bismillahhirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum sahabat reader ...

Kamis, tanggal 20 April 2023 bertepatan dengan hari ke-29 Ramadhan 1444 H, terjadi gerhana matahari Hibrid/Hibrida (GMH) yang akan mewarnai langit akhir Ramadhan tahun ini. Gerhana matahari hybrid termasuk fenomena yang sangat langka dan rata-rata terjadi dalam 10 tahun. Menurut The Secret of the Universe, hanya 7 dari 224 gerhana  yang terjadi  pada abad ini yang termasuk gerhana  hibrida. Gerhana ini istimewa karena terbentuk dari tiga jenis gerhana: parsial, annular dan total.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (LAPAN) RI menyatakan bahwa gerhana matahari hibrida adalah dua jenis gerhana matahari berbeda yang terjadi  secara bersamaan dalam satu fenomena. Dari gerhana matahari annular ke gerhana matahari total, lalu dengan cepat kembali ke gerhana matahari annular.

berikut adalah  live streaming pengamatan gerhana matahari hibrida : 


Yogyakarta  menjadi daerah paling awal di mana gerhana matahari sebagian akan dimulai pada pukul 09:26 WIB. Sedangkan wilayah Medan akan menjadi wilayah paling cepat mengakhiri gerhana  sebagian pada  pukul 11.28 WIB. Jayapura adalah ibu kota provinsi tempat gerhana sebagian dimulai dan berakhir antara pukul 12:29 WIT. Hingga  15:30. WIT. Gerhana matahari sebagian bisa berlangsung 1-3 jam.

Berikut adalah wilayah-wilayah di Indonesia yang akan mengalami gerhana Matahari sebagian:

  1. Banda Aceh: tidak terjadi gerhana
  2. Medan: puncak gerhana pukul 10.50 WIB
  3. Padang: puncak gerhana pukul 10.44 WIB
  4. Pekanbaru: puncak gerhana pukul 10.49 WIB
  5. Tanjungpinang: puncak gerhana pukul 10.55 WIB
  6. Jambi: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
  7. Bengkulu: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
  8. Palembang: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
  9. Pangkalpinang: puncak gerhana pukul 10.52 WIB
  10. Bandarlampung: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
  11. Serang: puncak gerhana pukul 10.44 WIB
  12. Jakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
  13. Bandung: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
  14. Semarang: puncak gerhana pukul 10.50 WIB
  15. Yogyakarta: puncak gerhana pukul 10.48 WIB
  16. Surabaya: puncak gerhana pukul 10.54 WIB
  17. Denpasar: puncak gerhana pukul 11.56 WIB
  18. Mataram: puncak gerhana pukul 11.58 WIB
  19. Kupang: puncak gerhana pukul 12.10 WIB
  20. Pontianak: puncak gerhana pukul 11.03 WIB
  21. Palangkaraya: puncak gerhana pukul 11.07 WIB
  22. Banjarbaru: puncak gerhana pukul 12.06 WITA
  23. Samarinda: puncak gerhana pukul 12.17 WITA
  24. Tanjungselor: puncak gerhana pukul 12.25 WITA
  25. Manado: puncak gerhana pukul 12.37 WITA
  26. Gorontalo: puncak gerhana pukul 12.32 WITA
  27. Palu: puncak gerhana pukul 12.22 WITA
  28. Mamuju: puncak gerhana pukul 12.16 WITA
  29. Makassar: puncak gerhana pukul 12.12 WITA
  30. Kendari: puncak gerhana pukul 12.21 WITA
  31. Sofifi: puncak gerhana pukul 13.42 WIT
  32. Ambon: puncak gerhana pukul 13.34 WIT
  33. Sorong: puncak gerhana pukul 13.47 WIT
  34. Manokwari: puncak gerhana pukul 13.53 WIT
  35. Jayapura: puncak gerhana pukul 14.04 WIT
  36. Nabire: puncak gerhana pukul 13.51 WIT
  37. Wamena: puncak gerhana pukul 13.58 WIT
  38. Merauke: puncak gerhana pukul 13.53 WIT

Sebenarnya, gerhana matahari terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Gerhana Matahari Total, terjadi saat bulan menutupi matahari sepenuhnya.

Gerhana Matahari Sebagian, terjadi ketika sinar matahari di bumi menutupi bayangan bulan. Sebagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

 Gerhana Matahari Cincin, terjadi ketika piringan Bulan menutupi lingkaran dalam Matahari, karena  Bulan terletak paling jauh dari Matahari. Piringan bulan sekarang lebih kecil dari piringan matahari.

Gerhana matahari hibrid, merupakan hasil dari gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian. Di beberapa tempat di Bumi, gerhana ini  terlihat sebagai gerhana matahari total, sementara di tempat lain  terlihat sebagai gerhana matahari sebagian.

Proses gerhana matahari dimulai dengan bayangan Bulan yang tergelincir ke Bumi karena Bulan menghalangi sinar matahari untuk mencapai Bumi. Kondisi ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus dan bulan berada pada titik potong orbit bulan  mengelilingi bumi dan orbit bumi mengelilingi matahari.

Berdasarkan  publikasi resmi BMKG, bayangan bulan tersebut ada tiga jenis, yaitu antumbra, penumbra dan umbra. Di wilayah lintasan Antumbra, gerhana matahari yang terlihat adalah gerhana matahari annular (cincin). Sedangkan di daerah yang terkena penumbra, gerhana yang terlihat adalah  gerhana matahari sebagian. Adapun wilayah lintasan umbra,  gerhana matahari yang terlihat adalah gerhana matahari total.

Gerhana yang berubah-ubah antara gerhana matahari annular (GMC) dan gerhana matahari total (GMT), disebabkan oleh perubahan ukuran bulan dan cakram matahari dari bumi. Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari disebabkan oleh lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan Bulan mengelilingi Bumi, keduanya berbentuk elips. Jalur elips yang secara berkala mengubah jarak antara Matahari, Bumi, dan jarak Bulan-Bumi.

Saat terjadi gerhana matahari, tidak disarankan dilihat dengan mata telanjang. Karena walaupun  matahari tertutup bulan, cahayanya tetap menyilaukan.  Oleh karena itu, Observatorium Bosscha ITB  menjelaskan 4 cara aman  mengamati gerhana matahari :

1. Proyeksi di bawah pohon

Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati proyeksi bayangan matahari pada lapisan permukaan tertentu, seperti pohon.

2.  Proyeksi dengan saringan

Filter adalah alat sederhana yang dapat digunakan untuk melihat gerhana. Lubang pada saringan berfungsi sebagai lubang kecil yang dapat memantulkan sinar matahari. Untuk mendapatkan gambaran matahari yang lebih jelas, letakkan  kertas putih sebagai layar.

3. Proyeksi lubang jarum (Pinhole)

 Alat sederhana ini dapat dibuat dari dua  lembar kertas atau karton yang dilapisi aluminium. Buat lubang kecil dengan  jarum sebanyak satu titik atau lebih titik.

4.  Kacamata Matahari

Teknik lain mengamati Matahari adalah  menggunakan alat khusus, seperti kacamata matahari karena kacamata ini  memiliki lapisan filter khusus yang  menyaring lebih dari 99,99% cahaya tampak matahari, termasuk radiasi infra merah (IR) dan ultraviolet (UV), sehingga aman dipakai.

5. Kacamata las nomor 14

kacamata yang digunakan untuk menyaksikan gerhana matahari tidak sembarang. salah satu kacamata yang disarankan adala menggunakan kacamata las dengan tingkat kegelapan nomor 14. Akan tetapi, kacamata ini tidak bisa  digunakan berlama-lama untuk melihat gerhana. jika menggunakan kacamata ini, sebaiknya digunakan  kurang dari dua menit berturut-turut.

Kenapa tidak disarankan menyaksikan gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang dan disarankan menggunakan alat pengaman ? hal ini disebabkan karena gerhana matahari memiliki dampak signifikan bagi makhluk hidup, baik manusia maupun hewan. Berikut ini adalah beberapa pengaruh gerhana matahari :

Pada mata manusia

Melihat  langsung ke fotosfer matahari atau  cincin terang matahari, meski hanya  beberapa detik, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina. Ini karena radiasi yang tinggi di fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan kebutaan.

Perkembangan embrio ayam dalam mesin penetas telur

Prinsip penetasan buatan adalah menjaga suhu dan kelembapan udara ruang inkubator agar sesuai dengan suhu dan kelembapan yang dibutuhkan selama fase perkembangan embrio. Saat gerhana matahari total terjadi, suhu dan tekanan atmosfer tiba-tiba berubah. Ini memengaruhi kelembapan dan masa hidup embrio, sehingga keberhasilan penetasan berkurang.

Pengaruh terhadap plankton

Gerhana matahari dapat mengganggu kehidupan plankton dengan mengurangi intensitas cahaya dan durasi radiasi. Hal ini dapat berdampak pada terganggunya rantai makanan, karena asupan makanan  plankton berkurang sehingga ikan di daerah yang terkena gerhana berkurang.

Pengaruh terhadap alam

Pengamatan  medan gravitasi dan ketinggian menunjukkan bahwa gerhana matahari  secara langsung mempengaruhi kerak bumi, yang dapat menyebabkan pasang surut terbesar. Elevasi tertinggi tersebut menyebabkan perubahan pada kerak bumi yang dapat menyebabkan gempa bumi.

Pengaruh terhadap binatang

Untuk beberapa jenis burung, situasi gerhana adalah malam maya. Secara umum, burung liar lebih bereaksi terhadap gerhana daripada burung peliharaan. Burung cenderung bersarang selama gerhana. Kemampuan orientasi burung migran jarak jauh dapat berubah karena pengurangan radiasi infra merah dan pancaran gelombang radio yang sangat pendek karena pemblokiran cahaya. Kera juga terpengaruh oleh gerhana matahari. Di India, kera melihat ke barat dan duduk santai seolah-olah malam telah tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun