2.. melindungi bos dari pertanyaan teman ataupun keluarganya sendiri
(Suatu saat, si bos dijemput oleh drivernya di bandara, tapi koq katanya tidak ada.. Kemudian si ayah datang ke meja saya, menanyakan tentang hal itu dan saya jawab "oh pesawatnya di cancel, Pak".. Untunglah beliau percaya ..(dan untunglah belum ada HP), walaupun sebelumnya bos saya telpon bahwa dia sudah di Jakarta.. Oh, jadi umpet-umpetan dengan si driver... Ah cerdas si bos saya ini)
3.. tidak pernah menyadarkan dia untuk meninggalkan pacar-pacarnya... Ini kan sudah masuk wilayah pribadi, walaupun dalam hati saya mengutuk perbuatan beliau ini.
4.. waktu saya dipindahtugaskan ke bagian lain (kata teman saya, karena saya sudah terlalu banyak tahu hehe..), saya memberitahukan hal ini ke pengganti saya, agar dia juga tahu. Kalau tidak, coba kalau si pacar telpon, dan di depan istrinya, dia menyebutkan siapa yang telpon.
Sebagai ucapan terima kasih atas "jasa baik" saya, saya diminta mengambil S-2 atas rekomendasi beliau, kalau tidak saya tidak di Manila sekarang...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H