Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Calpurnia, "To Kill A Mockingbird" yang Mengingatkan Saya pada Nenek

22 Desember 2020   21:54 Diperbarui: 22 Desember 2020   22:12 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya ada yang kurang kalau saya tidak memasukkan oppung boru (baca: nenek) dalam daftar wanita inspirasi dalam hidup saya. Apalagi menulisnya.

Tapi ngomong-ngomong, ada alasan tersendiri mengapa saya memilih oppung boru saja. Dari sekian wanita inspirasi yang saya bisa sebutkan seperti Maudy Ayunda, Gita Savitri, Sri Mulyani, dan masih banyak lagi. Opung boru memiliki cerita tersendiri yang hanya saya dan lingkaran keluarga kami yang mengenalnya dengan baik. Tentu saja, pembaca tidak akan menemukannya di Google seperti beberapa wanita inspiratif yang barusan saya sebutkan. Heh!

Saya pribadi mengklaim mengenalnya dengan baik, meskipun kalau saya pikir-pikir, saya bukanlah cucu kesayangannya. Sangat aneh bagi orang yang mengenal nenek kalau saya mengklaim diri sebagai cucu kesayangan. Sejauh ini dia tidak pernah membeda-bedakan kami cucu-cucunya. Tidak juga "terlalu" membanggakan salah satu di antara kami. Kesan yang saya dapat selama ini kalau bercerita tentang salah satu cucunya itu sebatas menceritakan dan menggambarkan.

Dia seperti tahu bahwa setiap orang itu adalah manusia. Oops! Semoga pembaca mengerti maksud saya. Itu seperti saat kita melihat beberapa orang. Kamu adalah dirimu dan dia adalah dirinya. Bukan cara melihat untuk membandingkan yang menyebabkan seorang terlihat lebih tinggi dan orang lain lebih rendah.  Kira-kira begitu.

Bagaimana juga saya tidak langsung terpikir pada opung boru, baru-baru ini dia lekat di pikiran saya. Minggu lalu saya baru bertemu dengannya. Setelah dua tahun tidak bertatap muka tidak langsung! Saya sangat bersyukur sekali bisa bertemu dengannya di masa tuanya ini. Pun berharap dia menghabiskan sisa hidupnya dalam kondisi sehat dan kuat.

Juga saat ini saya sedang menikmati peran Calpurnia, salah satu tokoh dalam novel To Kill A Mockingbird. Novel laris karya Harper Lee yang saya larikan dari kos adik minggu lalu.

Sebentar, saya ceritakan tentang buku ini.

Saat melihat buku ini, sontak, diri ini berteriak, "Larikan!"

Jadilah kuminta tanpa mendengar kata, "Ya, ambillah untukmu," dari adik saya yang saat ini sedang mengumpulkan buku-buku bagus.

Sebagai seorang yang sering mendengar istilah "paperless" dan "digitalisasi", agak aneh sih mengetahui bahwa dia memiliki keinginan membuat perpusakaan pribadi. Bagi saya, itu bukan peluang baru tapi baginya, itu peluang menjanjikan.

Heh! Mungkin otak saya saja yang tidak nyampe melihat peluang masa depan. Seperti otak saya agak sulit memikirkan tentang hidup opung boru pada zaman dulu saat dia menceritakan tentang dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun