Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Kecantikan Luar Menawan Mata, Kecantikan dalam Memampukan Melihat Keduanya

2 Desember 2020   21:38 Diperbarui: 2 Desember 2020   21:44 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menemukan sebuah album di rumah opung (baca: kakek-nenek). Disana ada foto mamak dengan wajah penuh flek hitam. Saya juga semakin mengerti ketika saya menempuh pendidikan di jurusan kimia, termasuk tentang "flek hitam" tersebut.

Well, ada banyak faktor munculnya flek hitam di wajah. Bisa jadi karena paparan sinar UV terlalu banyak, faktor genetik, konsumsi obat, produk yang digunakan tidak cocok bagi penggunanya atau karena produk kecantikan yang digunakan mengandung merkuri.

Tetapi alasan mamak munculnya flek hitam di wajahnya karena coba-coba kosmetik, saya begitu yakin hal itu disebabkan oleh merkuri dalam produk yang beliau pakai. Ketika kosmetik mengandung merkuri, sangat berpotensi menimbulkan flek hitam di wajah.

Merkuri merupakan golongan logam berat. Logam ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sebenarnya merkuri ini telah dilarang penggunaannya di berbagai bidang termasuk di bidang kosmetik. Jika kita menggunakan produk yang mengandung logam berat, tubuh kita akan menyerapnya. Hal ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan kita dengan dampak secara langsung maupun tidak langsung.

Saya tidak bermaksud mengajak pembaca agar tidak menggunakan produk kecantikan. Ada banyak produk kecantikan yang memenuhi aturan dan standar yang berlaku. Pun seiring majunya teknologi dan berkembangnya informasi, dunia kecantikan meningkatkan kualitas produk mereka.

Bahkan berbagai peraturan telah dikeluarkan mengenai bahan-bahan berbahaya untuk tidak digunakan, dibatasi atau dikurangi dalam berbagai bidang. Selain bidang kosmetik, misalnya produk yang kontak terhadap makanan, kemasan pangan, tekstil, alat-alat elektronik, dan lain sebagainya. Hanya, kita tetap harus mengenali produk kecantikan yang kita gunakan. Itu saja. Saya sendiri menggunakannya. 

Berkat kegigihan mamak, kini saya belajar membedakan hal prioritas.

Keinginan saya menggunakan dan bahkan mencoba-coba produk kecantikan pada saat itu sebenarnya bukan hal yang tidak beralasan. Pengalaman saya, sebagai seorang yang berada di fase remaja. Banyak informasi baru yang saya terima yang menumbuhkan rasa penasaran saya. Salah satunya ingin mencoba-coba produk kecantikan.  

Apalagi kan waktu itu mulai muncul jerawat dan banyak hal berubah dalam tubuh. Membuat saya mencari informasi, berusaha mencegah, dan malah penasaran ingin mencoba.

Teman-teman pembaca, apakah kalian juga mengalami hal sama pada fase tersebut?

Makanya waktu itu saya malah menuduh kalau alasan itu hanya akal-akalan mamak saja. Kalau bukan karena mamak sangat gigih mengingatkan berulang-ulang, saya mungkin saja mengalami hal yang dialami oleh mamak di usia yang sangat muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun