Teman-teman, pernah gak sih kita merasa seakan tidak bisa berbuat apa-apa. Ingin rasanya berkontribusi sesuatu yang positif terhadap orang di sekitar kita tapi kok rasanya gak ada yang bisa kita perbuat.
Hei, kamu tidak sendiri! Kita mungkin sering berpikir seperti itu. Apalagi kalau sudah membandingkan diri dengan orang lain yang kita pikir bisa melakukan sesuatu yang lebih dari kita. Beugh kontribusi kita rasanya gak berarti apa-apa.
Pikiran seperti ini bisa membuat niat kita tidak terlaksana. Kita lupa bahwa setiap orang sebenarnya memiliki sesuatu yang baik yang setidaknya bisa bermanfaat bagi diri dan juga orang lain. Sekalipun itu seakan tidak berarti apa-apa tapi itu bisa sangat berarti bagi orang lain.Â
Hanya, karena kita sudah berasumsi duluan akhirnya kita malah urung melakukannya. Apalagi kalau bicara tentang berkontribusi sama negeri. Itu kayaknya terlalu mengawang-awang saking begitu nasionalnya.
Tetapi sebenarnya ada banyak loh yang bisa kita lakukan. Misalnya nih ketika kita tidak buang sampah sembarangan saja itu sudah berkontribusi terhadap lingkungan. Secara tidak langsung kita sudah menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak perlu ada tenaga dan waktu untuk membersihkannya. Kita pun tetap sehat dan produktif.
Contoh lain misalnya, saat kita lebih memilih produk lokal, secara tidak langsung kita sudah mengurangi jejak karbon dan kita juga sudah berkontribusi mendukung industri lokal sehingga mereka mampu bertumbuh. Bahkan dalam ranah lebih luas, mungkin membentuk suatu kelompok atau komunitas yang melakukan sesuatu yang bermanfaat kepada anggota maupun luar komunitas tersebut.
Apalagi sekarang di masa pandemi ini, satu hal kontribusi paling nyata yang setiap orang bisa lakukan ialah selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan handsanitizer. Dengan menerapkan protokol kesehatan, kita dan orang di sekitar kita pun terjaga.
Ternyata berkontribusi itu gak serumit yang saya bayangkan lho!
Cara lain yang bisa kita lakukan ialah ikutan menjaga stabilitas sistem keuangan. Kita berpartisipasi menjadi investor lokal dengan memanfaatkan produk keuangan yang ada, misalnya melakukan pembelian produk-produk SBN. Saya tuh dulu selalu berprasangka kalau yang namanya investor itu harus memiliki banyak dana. Nyatanya, dengan satu juta saja kita sudah bisa menjadi investor melalui pembelian produk SBN ritel.
Sekitar pertengahan tahun 2018 saya baru mendengar tentang Surat Berharga Negara (SBN). Mendengar SBN ini, saya pun mencari-cari informasi tentangnya lebih detail. Pada saat itu saya sedang merencanakan satu tujuan keuangan untuk dua sampai tiga tahun ke depan. Tepatnya pada tahun 2019, saya pun akhirnya memutuskan membeli produk SBN.
Cukup lama sampai saya akhirnya memutuskan membeli produk SBN. Waktu itu saya masih ragu-ragu karena sangat kurang informasi tentang ini. Seperti kita tahu bahwa setiap produk investasi memiliki karakter masing-masing plus dengan risikonya. Jadi menurut saya sebelum berinvestasi kita harus benar-benar kenal sebelum memutuskan memilih produk investasi yang mana. Selain itu, penting juga mengetahui skema pengelolaannya serta tujuannya. Â