Orang rumah selalu heran setiap saya akan kembali ke perantauan saya selalu memilih jalur yang melewati kota Medan. Padahal, kalaulah saya pulang pergi melalui bandara terdekat saja, sudah pastilah lebih efisien dari segi waktu. Sedangkan dari segi harga pun tidaklah terlalu jauh berbeda karena saya tetap harus mengeluarkan biaya transportasi menuju Medan dan biaya makan barang satu hingga dua hari dalam perjalanan.
Biasanya saya selalu memilih jalur yang melalui Medan saat akan kembali ke perantauan saja. Ada alasan tersendiri mengapa saya memilih harus melewati Medan, paling tidak menginap satu hari. Saat dalam perjalanan menuju kota Medan saya sempat menikmati keindahan alam Danau Toba meski hanya beberapa menit saja.
Sedangkan kalau di kota Medan sendiri, saya sempat mengecap citarasa kota Medan, kulineran dan menemukan buah tangan yang saya tidak temukan di tempat asal saya. Bagi saya, dua hal ini ibarat dessert manis penutup liburan dan melanjutkan hidup di tempat perantauan.
Staycation, pilihan nyaman buat yang terbatas waktu
Sebagai seorang pekerja yang memiliki waktu libur terbatas, bagi saya kesempatan seperti ini saat yang tepat menggunakan waktu libur dengan sangat baik. Staycation pun menjadi pilihan yang paling nomor satu.
Staycation merupakan berlibur dalam kota atau di daerah sendiri tanpa pergi jauh-jauh sehingga tidak perlu mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari. Dapat dikatakan, staycation merupakan liburan dengan hemat bujet, waktu singkat, dan jarak lebih dekat.
Staycation sangat cocok bagi yang ingin mengistirahatkan diri dari kesibukan bekerja yang menguras tenaga dan pikiran atau bagi orang yang suka menjelajah dan mengeksplore banyak tempat-tempat menarik.
Di perantauan tempat saya bekerja pun, untuk melepas penat setelah semingguan atau sebulanan bekerja serta merawat hubungan sosial, saya lebih memilih staycation saja lalu menabung cuti supaya bisa pulang kampung setiap tahun. Biasanya saya akan mengeksplore tempat-tempat wisata terdekat seperti museum, kebun raya, taman, ikut kulineran, kunjungi festival, atau mampir ke kafe di wilayah tempat tinggal saya.
Kalau di kota Medan sendiri, rekomendasi hotel sebagai tempat menginap nyaman ialah Cordela Hotel Medan karena lokasi Cordela Hotel Medan yang bertempat di Jl. M. Yamin ini tepat berada di jantung kota Medan. Pengunjung pun mudah menjangkau tempat-tempat tujuan, terutama tempat-tempat wisata terdekat.
Mengenai hotel ini, ada 4 (empat) hal yang menjadi catatan penting disini. Cordela Hotel Medan memiliki fasilitas yang lengkap seperti ruang meeting dan restoran yang menyediakan makanan lokal dan internasional, sangat strategis dengan minimal lima tempat-tempat wisata yang dapat diakses dari hotel, sangat berdekatan dengan fasilitas umum seperti stasiun kereta yang menghubungkan beberapa kota tujuan kereta dan bandara Kuala Namu dan tentunya menyediakan free-wifi.
Kota Medan, sebagai salah satu kota besar, agak janggal bila mengatakan kota ini ditinggali mayoritas suku batak. Masyarakat yang tinggal disini berasal dari berbagai daerah dan suk. Ada suku Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa, India dan Arab dan menariknya mereka hidup harmonis.
Keberadaan berbagai suku disana dengan hidup harmonis membuat kota Medan unik, kaya akan budaya, yes tak lupa  kuliner. Tidak heran, kita bisa menemukan tempat-tempat wisata yang kita tidak sangka ada disana dengan corak masing-masing budaya yang masih kental. Itulah, walaupun sudah beberapa mampir ke kota Medan, masih banyak rasanya tempat-tempat wisata dan ragam kuliner yang mesti saya coba.
Kalau dari Cordela Hotel Medan sendiri, setidaknya ada 6 (enam) tempat wisata bersejarah yang dapat disambangi disana:
1. Istana Maimun
Dijuluki sebagai salah satu istana terindah di Indonesia, Istana Maimun merupakan perpaduan kebudayaan Melayu bergaya Islam (Timur Tengah), India, Italia, dan Spanyol. Istana Maimun didirikan pada tahun 1888-1891 oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, keturunan raja ke-9 Â Â Kesultanan Deli.
2. Graha Maria Annai Velangkani
3. Sri Mariamman Temple di Teuku Umar
Menelusuri daerah ini, pengunjung akan sering berpapasan dengan suku India. Dulunya, daerah ini ditinggali oleh suku India Tamil. Tempat ini pun dikenal dengan Kampung Keling. Tetapi sekarang kotanya sangat modern. Tips dari saya, sempatkan juga menyicip kuliner yang berada di sekitar kuil Sri Mariaman ini. Tak jauh darisana, ada banyak jenis kuliner yang dapat dicoba terutama pada malam hari.Â
4. Museum Rahmat International Wildlife
5. Tjong A Fie Mansion di Medan Bar
6. Maha Vihara MaitreyaÂ
Akh, rasa-rasanya cerita panjang ini pun belum cukup menggambarkan keunikan kota Medan. Apalagi bisa disandingkan dengan kulinernya yang tiada tara. Durian, risol, bolu-boluan, kacang, produk kopi olahan dari berbagai daerah di Sumatera Utara yang tentu sudah tak asing lagi bagi orang sekalipun hingga luar daerah. Pula tidak cukup bercerita sekali apalagi mengunjunginya barang dua tiga kali saja.
Selesai berkeliling di kota Medan, nginep di Cordela dengan layanan yang mendukung kita bisa beristirahat dan rejuvenasi dengan tenang. Alhasil, staycation pun benar-benar memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H