Pernah lihat foto makanan yang menarik sekali? Foto yang membuat selera makan naik beberapa level dan tiba-tiba diri ini tergiur ingin icip makanan itu. Sebut saja lihat foto makanan yang tadinya kita kurang suka atau belum pernah coba.
Atau mungkin makanan yang sudah lama kita gak coba lagi. Bagi yang suka makanan pedes saat melihat foto makanan corak pedas, ingin rasanya makan yang pedes-pedes setelah itu. Sampai dibela-belain masak sendiri pakai cabe sebanyak-banyaknya.
Apa yang kita lihat atau visual dapat mempengaruhi pilihan kita. Foto bukan saja sebagai pelengkap tetapi gambaran kondisi suatu objek. Tak hanya foto makanan, foto pun seringkali dipakai sebagai andalan dalam menggerakkan keinginan seseorang. Menggerakkan agar mau ikut terlibat, berbagi, berkomentar, mengunjungi, hingga menyicipi seperti makanan.
Kali ini saya akan berbagi lima tips jepret makanan bagi pemula seperti saya. Ilmu ini saya dapatkan dari mba Chichie. Seorang food stylist photographer alias fotografer yang banyak menjepret makanan secara profesional. Salah satu narasumber yang membahas teknik-teknis menjepret objek makanan dalam acara "Mini Workshop dan Silaturahmi Warga Ketapels" yang diadakan oleh KETAPELs seminggu lalu.
Pada tahu kan apa itu Ketapels? Itu lho salah satu komunitas di Kompasiana area Tangerang Selatan. Tapi bukan berarti orang yang hadir harus kompasianer dari Tangerang selatan. Saya contohnya bukan tinggal di Tangsel.
Berawal dari "iseng" untuk mengisi waktu pasca melahirkan, mba Chiechie mencoba-coba memfoto makanan. Hingga beliau berkesempatan bekerjasama dengan beberapa pihak sebagai food stylist photographer.
Nah, bagaimana sampai sebuah foto bisa menggugah selera?Â
Bicara soal makanan, ternyata sodara-sodara, untuk menghasilkan foto makanan yang menggugah selera, ada teknik tersendiri sesuai dengan objek masing-masing. Teknis menjepret makanan berbeda dari mengambil foto pemandangan alam, street photography, dan objek-objek lainnya
Gimana caranya, berikut lima tips yang cocok untuk pemula. Cekidott!
Satu, bersihkan lensa kamera. Foto yang bagus dipengaruhi oleh jenis kamera tapi bukan berarti harus pakai kamera mahal. Bagi pemula, gunakan ponsel sendiri dulu yang kira-kira mendukung mengambil foto yang bagus. Sebelum menjepret makanan, membersihkan area lensa bagian belakang secara memutar dengan menggunakan tisu bersih atau kain kacamata itu penting.
Banyak orang tidak sadar, bahwa bagian luar lensa mempengaruhi hasil foto kita. Seringkali area lensa belakang foto bergesekan dengan benda lain dalam tas atau permukaan ponsel dimana kita letakkan. Ingat selalu ya guys!
Dua, perhatikan arah datangnya cahaya. Arah datang cahaya dan tempat kita mengambil foto makanan juga akan berpengaruh terhadap bayangan dan kecerahan makanan. Saat menjepret makanan, usahakan tidak menghalangi atau melawan cahaya agar foto tidak gelap dan tidak menimbulkan bayangan pada permukaan makanan  maupun meja alas makanan. Saat yang paling tepat jepret makanan ialah antara jam 8 pagi hingga 4 sore.
Tiga, ambillah foto secara tegak lurus tegak lurus atau mendatar dari atas makanan. Ini dua posisi yang dapat dilakukan pada saat mengambil foto makanan. Ambillah foto makanan secara tegak lurus dengan bentuk landscape atau datar dari atas. Dua hal krusial posisi kamera ini juga ternyata penting. Jika foto diambil secara tegak lurus maka dijepret dalam bentuk landscape. Bentuk landscape akan memberikan ruang lebih banyak bagi makanan jika misalnya diposting di media sosial serta tampilannya akan lebih bagus.
Empat, mulailah dari peralatan dan warna netral. Gunakan peralatan makanan atau alas (meja) dengan warna netral seperti hitam, putih, abu-abu. Jika diperlukan gunakan papan meja berwarna netral. Kamu bisa cat papan atau membelinya supaya fotomu terlihat lebih ketje!
Kamu juga boleh memberi sentuhan pernak-pernik untuk mendukung keindahan fotomu. Menggunakan serbet untuk mengisi area kosong atau meningkatkan nilai seni objek makanan. Mengenai tambahan pernak-pernik tadi dan peralatan makanan, usahakan menggunakan warna atau bentuk peralatan yang tidak bercorak.
Polos-polos aja gitu. Warna atau bentuk bercorak bisa mengalihkan fokus hasil jepretanmu. Kamu yang tadinya mau menonjolkan blackforest buatanmu malah yang paling menonjol bunga taik ayam kuning. Gak mau kan orang yang lihat hasil fotomu gagal fokus.
Selain itu, hasil foto setidaknya harus merepresentasikan makanan sebenarnya walaupun foto sudah mengalami pengeditan ulang. Jadi pengeditan jangan terlalu lebay seperti mengubah drastis warna makanan. Kamu bisa mengedit foto menggunakan aplikasi seperti canva.
Perhatikan foto di bawah. Menurut mba Chichie, warna pink tempat sambal sangat mengganggu hasil foto ini karena tidak sepadan dengan warna peralatan makanan yang lain. Hasilnya pun terlihat jelek. Kalo saya sih gak menyadarinya. Nah, kan! Hahaa.
Menerapkan menjepret foto dengan prinsip ganjil akan memperindah hasil foto. Misalkan nih, nasi, lauk dan minuman. Bisa satu, tiga, lima, sejauh layar bisa menangkap makanan. Gunakan juga peralatan  makanan berbentuk bulat supaya lebih mudah ditata. Â
Yuks, kita coba praktik!
Setelah mendapat penjelasan lengkap dari mba Chichie, saatnya praktik ilmu yang sudah didapat. Sesaat sebelum praktik mulai, makanan sudah dipersiapkan untuk objek foto-foto (sekaligus untuk makan siang). Ngomong-ngomong, menu siang itu sangat cocok dijepret. Tau dong ya kita berada dimana saat acara ini berlangsung. Yaap di rumah makan atau restoran. Tepatnya kita berada di Rumah Mang Kabayan area Veteran, Bintaro.
Jadi kira-kira beginilah hasil foto saya. Which is harus perlu praktik lebih banyak lagi.
Kira-kira sekian, jika kamu ingin kenal mba chichie lebih dekat, silahkan kepoin akun ig beliau di @akuchichie
Have a nice nice weekend yaa ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H