Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menulis, Karakter Seorang Blogger hingga Kunjungan ke Pulau Maju, Masih Urungkah Menulis?

11 Agustus 2019   07:00 Diperbarui: 11 Agustus 2019   07:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teruslah menulis dan mengirimkan tulisan walaupun belum mendapat respon dari editor, kelak editor akan mengenal nama kita. Kalau tidak tulisan dapat di posting di media sosial.

Minimnya tulisan bidang ekonomi, peluang besar bagi seorang blogger!

Bapak Isson Khairul, Kompasianer senior yang menulis berbagai kategori seperti ekonomi, politik, humaniora, menyampaikan hal serupa. Sebagai Kompasianer yang sudah merasakan manfaat menulis, terutama bidang ekonomi, menurut pandangan pak Isson, masih dibutuhkan blogger bidang ekonomi.

Menurut beliau, saat ini tulisan bidang ekonomi masih sangat minim. Sementara pembaca membutuhkan artikel bidang ekonomi yang bisa menjelaskan kodisi pekonomian daerah, nasional maupun internasional secara sederhana blogger sehingga memudahkan pembaca awam memahaminya. Tidak menutup kemungkinan juga, pemilik brand akan melirik karya blogger bidang ekonomi seperti pengalamannya.

Menuliskan artikel ekonomi bisa dikatakan memang unik seperti politik. Seorang blogger harus memberikan informasi akurat kepada pembaca. Dalam menulis, melakukan riset menjadi hal penting. Jika tulisan mencantumkan data setidaknya harus merujuk ke minimal 3 sumber (media).

Blogger, berapa tarif yang pantas untuk sebuah tulisan?

Jika dua narsum di atas menjelaskan tentang teknis menulis dan peluangnya, Bapak Iskandar Zulkarnaen yang lebih dikenal sebagai Isjet lebih menjelaskan tentang blogger, karakter dan harga yang pantas untuk tulisan. Setelah giat menulis, seorang blogger tidak jarang kecipratan berbagai manfaat, teman-teman baru, hadiah, job menulis yang mendatangkan materi bagi blogger.

Terkait job menulis, besarnya tarif seringkali menjadi sebuah dilema bagi blogger. Pertanyaan yang sering kali muncul, berapa seharusnya seorang blogger dibayar? Bapak Isjet yang pernah menjabat di Kompasiana menyampaikan memang untuk saat ini belum ada standar bayaran suatu tulisan. Karenanya seorang blogger harus bijak memposisikan dirinya.

Seorang blogger bisa mengukur "harga" dari bobot tulisan yang diminta oleh pemilik brand. Harga sebuah artikel dengan jumlah kata 600 kata dengan 1000 kata bisa saja berbeda, artikel yang sudah tersedia banyak sumber tentu berbeda dengan artikel yang membutuhkan suatu riset mendalam. Bayaran seorang blogger pemula mungkin berbeda dari blogger yang sudah berpengalaman.

Seorang blogger juga harus mengukur kemampuannya dalam menyelesaikan sebuah tulisan sesuai permintaan pemilik brand. Dan jika dibutuhkan melakukan negosiasi dengan pemilik brand, baik dalam harga artikel ataupun kontribusi yang dapat memajukan pemilik brand sesuai artikel yang diminta. Blogger yang menggantungkan hidup dari usaha menulis tentu berharap mendapat harga sesuai permintaannya. Melakukan negosiasi dengan pemilik brand menjadi hal yang lumrah.

Bapak Isjet menjelaskan, seorang blogger haruslah memiliki setidaknya tiga karakter berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun