Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Saatnya Lebih "Mobile" dan Bebas Abadikan Moment Liburan

19 April 2018   18:05 Diperbarui: 19 April 2018   18:11 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju jembatan cinta. Jembatan cinta merupakan spot paling ramai dikunkungi di Pulau Tidung. Jembatan ini menghubungkan Pulau Tidung kecil yang digunakan sebagai tempat penangkaran penyu,hanggar fosil ikan paus, pembibitan ikan dan tanaman selain tempat wisata (Dokpri)

Pagi itu, melihat keramaian dengan wajah-wajah ceria di Jembatan Cinta, sepertinya memang semua wisatawan sudah bersepeda kesini sejak subuh tadi. Tadi malam tentangga kamar sebelah di penginapan yang sama dengan kami akan ke jembatan mengejar golden hour sunrise. Pengunjung terlihat ceria berenang di sekitar jembatan, beberapa mengabadikan moment, sebagian berjalan dengan arah berlawanan dengan kami.

Hangat mentari mengiringi langkah kami menyusuri jembatan cinta hingga mencapai Pulau Tidung Kecil. Setiba di ujung jembatan langkah kami berayun belok kiri mengikuti jalur pedestrian. Jalan itu mengarahkan kami ke perkemahan, bangunan pembenihan ikan, hanggar ikan paus dan penangkaran penyu. Keinginan mengeksplor sekitar membuat lupa pada rasa lelah. Pukul berapa sekarang? Hampir lupa kalau kami harus check out pukul 10.00 WIB. Katanya kapal akan mengantarkan saya ke Jakarta pukul 10. 30 WIB.

Fosil ikan paus yang terdampar di Tanjung Pakis Karawang pada tahun 2012. Berhasil diselamatkan oleh Tim SAR Nasional tetapi terdampar untuk kedua kalinya di Pantai Muara Gebong dengan panjang 13 m dan berat 8 ton. Fosil ikan paus tersebut kemudian dipakai sebagai bahan edukasi bagi masyarakat. (Dokpri)
Fosil ikan paus yang terdampar di Tanjung Pakis Karawang pada tahun 2012. Berhasil diselamatkan oleh Tim SAR Nasional tetapi terdampar untuk kedua kalinya di Pantai Muara Gebong dengan panjang 13 m dan berat 8 ton. Fosil ikan paus tersebut kemudian dipakai sebagai bahan edukasi bagi masyarakat. (Dokpri)
Saya tidak bisa mengelak, pesona pulau Tidung sangat memanjakan diri. Mulai dari snorkeling, bersepeda, menyaksikan golden hour, barbecue, explore isi pulau semua kami rengkuh. Bayangkan juga berapa banyak foto dan video yang berhasil saya abadikan. Belum lagi foto underwater jepretan tour guide kami. 

Saya tentu tidak mau kehilangannya, moment yang sudah kami punya harus disimpan baik-baik. Sekarang waktunya buat cadangannya biar aman! Sandisk Ultra Dual Drive m3.0 solusi penyimpanan paling praktis dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun