Sementara pria mengatakan hanya 2000-4000 kata dan 1000-2000 bunyi vokal, dan hanya membuat gerakan bahasa tubuh 2000-3000. Rata-rata hariannya menambahkan "kata-kata" pada komunikasinya sekitar 7000. Jumlah ini hanya sepertiga dari jumlah "kata-kata" komunikasi wanita pada umumnya (hal. 119).
Bukan main lagi kalau diajak belanja, wanita suka coba ini itu lalu berputar-putar ke segala arah sampai merasa puas. Sementara kalau pria belanja, mereka cukup menuju tempat barang yang diperlukan, ambil, lalu bayar ke kasir? Ingat kan sampai ada meme gambar beberapa waktu lalu yang buat kita terbahak? Jejak wanita ribet kayak benang kusut sedang jejak pria cuma dua tiga garis :D :D
Memang di antara semua wanita ada beberapa yang tidak begitu-begitu amat. Rata-rata ya memang begitu.
Ada banyak bagian dalam buku ini yang bisa buat ngakak. Wanita dan pria adalah makhlud berbeda dengan cara berpikir beda dan gaya komunikasi berbeda. Demikian cara menyimak pesan dua insan ini pun berbeda. Jadi, mungkin sekali akan ada salah paham. Coba deh bandingkan dengan pasangan kamu atau ayah ibu atau adik kakak kamu. Barangkali kita pernah salah menanggapi mereka.
Membaca buku ini memberi gambaran cara membina relasi dengan lawan jenis. Minimal mengurangi emosi negatif jika terjadi salah paham melalui tanggapan atau gaya komunikasi mereka. Pria wanita sih punya susunan otak berbeda.Â
Menariknya, buku ini dikemas dengan bahasa sederhana dan gaya penulisannya kocak memudahkan mencernanya. Sementara data yang ada berdasarkan hasil penelitian dan fakta keseharian. Buku Allan dan Barbara Pease terjual lebih dari 13 juta eksemplar di seluruh dunia. Jumlah yang fantastis.
Hanya, saya tidak setuju ketika mereka setuju tentang homoseksualitas. Mereka sepakat mengatakan homoseksual merupakan keturunan. Sebab menurut saya pria ya pria dan wanita ya wanita. Pria dan wanita saat menikah bisa menghasilkan keturunan. Bukan mau membatasi relasi. Bukan juga membenci mereka yang memilih menjadi seperti itu.
Jadi, apa iya wanita selalu ingin sepatu dan tidak bisa baca peta? Setelah baca buku ini, saya kemudian paham mengapa teman pria selalu bisa menemukan tempat tujuan padahal cuma dikasih alamat. Bahkan kami sama sekali belum pernah ke sana. Adanya aplikasi maps mungkin tidak terlalu memperlihatkan fakta ini.Â
Semenjak itu, jika pergi-pergi atau naik kendaraan online, saya lebih memilih diam dan menyerahkan semuanya pada pak supir. Alhasil semuanya akan aman-tidak akan ada debat di antara kami berdua, kecuali kalau ada rencana ide membelok sedikit melawan arah.
Sepatu? Setelah saya hitung-hitung jumlah sepatu saya dan teman-teman cewek di kos rata-rata lebih dari tiga pasang. Ada yang punya tiga pasang, lima pasang, enam pasang, sepuluh pasang (gak tau masih bagus semua, ya). Belum termasuk rencana beli sepatu setelah gajian dan jika ada diskon minggu depan. :D