Tipe I bisa dikatakan lebih ketat dan lebih sulit dicapai dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Namanya juga produk ramah lingkungan, bukan. Sedapat mungkin meminimalkan dampak negatif yang akan terjadi pada manusia sehingga lingkungan sehat perlu diciptakan.
Produk ramah lingkungan Tipe II mengacu pada ISO 14021. Tipe II merupakan klaim pribadi (self declare) terhadap salah satu bagian dari produk. Misalnya, saya sebagai produsen mengklaim produk saya tanpa memperhatikan aspek lain, seperti "CFC-free", "biodegradable". Untuk mendapatkan klaim ini pun harus benar-benar diperiksa. Â
Tapi memang bisa dikatakan sedikit agak repot untuk menemukannya di awal-awal. Kita harus bisa membedakan mana label tipe I dan tipe II terlebih dahulu. Keduanya sama-sama memperhatikan lingkungan. Perbedaannya terletak pada kriteria yang dipenuhi.
Tipe III mengacu pada ISO 14025 memberikan persentase aspek dalam produk. Misalnya, produk A memiliki kandungan Hg 0,001%, ..., Â Pb 0,0005%. (Bedakan dengan produk yang menyertakan jejak karbon).
Jika dibandingkan dari ketiganya, Tipe I dan III lebih cenderung menjadi pilihan aman karena Tipe II sering kali bisa membingungkan konsumen.
Pilihan ada di tangan konsumen
Bukan berarti produk tanpa label tidak memperhatikan tentang lingkungan, ya. Hanya, label ramah lingkungan yang valid dan terpercaya yang terdapat pada produk bisa menjadi acuan bagi masyarakat. Label menunjukkan produk dipasaran benar-benar sudah terjamin. Â Adanya label memudahkan masyarat mengenali produk ramah lingkungan. Pilihan ada di tangan konsumen. Mau pilih produk ramah lingkungan atau tidak.
Kemudian, semua kembali kepada pihak industri dan konsumen. Produk tidak harus pakai label ramah lingkungan. Â Lebih daripada itu kita senantiasa memberi perhatian lebih terhadap lingkungan.Â
Memilih produk ramah lingkungan pada awalnya tampaknya ribet. Kita harus perhatikan label terlebih dahulu saat akan membeli produk. Bahkan, produk ramah lingkungan yang kita pilih bisa jadi dikenakan harga  lebih mahal. Tapi ketika kita menggunakan produk ramah lingkungan (pakai label atau tidak) saat itu pula kita sedang berkontribusi bagi lingkungan dan generasi mendatang, bukan?
#please jangan golput :)
Sumber gambar 1, gambar 2, gambar 3,