Buanyak sekali dampak yang dihasilkan untuk menghasilkan suatu produk. Sebuah produk terbentuk melalui proses panjang. Mulai dari bahan baku, pengangkutan bahan baku ke industri, pengolahan di industri hingga produk di tangan konsumen. Bahkan saat masa pakai produk habis tetap akan menjadi tanggungan lingkungan-limbah.
Kita lihat, batu kapur dan kawan-kawannya diubah menjadi semen, tanah liat dan kawan-kawannya diubah menjadi keramik lantai, keramik gelas, keramik perlengkapan toilet, dan produk-produk lain yang kita kerap perlukan.
Dengan seluruh dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan seperti emisi udara, limbah, pengurangan energi, dll, masih mungkinkah disebut ramah lingkungan?
Tapi semua bahan itu kita perlukan melanjutkan hidup. Semua aktivitas tersebut pada dasarnya bertujuan baik. Apa jadinya jika semua pertambangan dan industri berhenti berproses.
Ranah ramah lingkungan berarti menyelaraskan aktivitas manusia dengan lingkungan tanpa mengurangi kualitas hidup. Misalkan nih, karena saya ingin hemat energi lalu saya membaca dalam keadaan gelap. Hasilnya mata saya akan rabun. Solusinya supaya tetap ramah lingkungan saya harus mencari lampu hemat energi yang sama terangnya dengan lampu tidak hemat energi. Kualitasnya dari segi pencahayaan tetap baik untuk diri saya dan energi yang dipakai lebih hemat. Udah itu bayar listriknya jadi murah, deh.
Atau, agar rumah saya kelihatan artistik, saya lebih memilih cat yang bahan VOC-nya  (Volatile Organic Compounds) memenuhi syarat yang ditetapkan. Artinya, tidak membahayakan pada saya sebagai penghuni rumah serta limbah pada saat proses produksi ditangani oleh industri dengan baik.  Karena jika saya menggunakan cat yang VOC-nya melebihi batas maksimum akan berbahaya pada terutama pernafasan saya. Juga pada orang lain yang tinggal di wilayah industri, jika limbah cairnya mencemari sungai.
Wah... Mau dong tapi gimana cara saya mengenaliproduk-produk ramah lingkungan?
Kemasan botol cairan pencuci piring yang kami gunakan ada label produk ramah lingkungan Green Label Singapura. Lupakan soal cairan pembersih piring itu ada di kos. Semuanya karena diskon-dasar wanita ya!
Green Label Singapura merupakan label yang diberikan pada produk-produk ramah lingkungan. Jika kita telisik label ini masuk dalam label Tipe I. Ada tiga Tipe label ramah lingkungan. Tergantung mengacu pada standar yang mana. Tipe I berdasarkan pada ISO 14024 dengan pendekatan prinsip Life Cycle Assesment.
Prinsip LCA menilai suatu produk dari proses pertambangan, bahan baku, produksi, produk hingga masa pakai habis produk selesai. Minimal dalam setiap tahapan proses diawasi alias harus benar-benar mengikuti peraturan yang berlaku. Semuanya dinilai oleh pihak ketiga.