Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Museum dan Suasana Kota Tua di September Ceria

20 September 2017   12:22 Diperbarui: 20 September 2017   18:14 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seharusnya ketika berkunjung ke museum ini saya tidak akan merasa greget karena ada banyak "boneka". Serius, boneka bukanlah barang yang saya gemari sebagai perempuan. Justru keberadaan boneka sedikit mengganggu karena saya selalu pikir mereka sedang mendengar dan melihat.  

Museum Wayang-Dokpri
Museum Wayang-Dokpri
Berbeda saat berada di museum ini, justru keanekaragaman budaya berkumpul dari berbagai daerah membuat diri kagum. Banyak jenis wayang yang dipajang. Kesan pertama dari sepasang wayang raksasa menggambarkan kepribadian pribumi yang ramah dan penuh hormat dengan pakaian khas batik mereka kenakan.

Wayang raksasa-dokpri
Wayang raksasa-dokpri
Museum yang adalah bangunan Gereja Belanda pada 1640 merupakan tempat berkumpulnya beraneka wayang dari seluruh nusantara. Ada wayang manusia raksasa hingga berukuran standar, ada wayang golek, kulit,kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Boneka Si Unyil yang terkenal hingga sekarang pun ada.  

Wayang dari berbagai negara dikoleksi juga di dalam museum ini. Wayang dari Amerika, Inggris, Prancis, India, Thailand, Vietnam, Polandia, China, dll.

Dokpri
Dokpri
Selain melihat sejarah melalui benda-benda yang tampil, ada banyak aktivitas dan fasilitas tersedia pada setiap museum dapat diikuti. 

Pun di luar gedung bagian depan bangunan-bangunan seperti di halaman luas Museum Fatahillah (Taman Fatahillah) dan sekitarnya juga menawarkan kegiatan menarik.  Terdapat karya seni di sepanjang pelataran, para penjual baju, pernak-pernik, dan kuliner sambil menikmati suasana kota sejarah.  

Ketika berkujung ke Kota Tua akan banyak berjalan kaki,  sehingga pakailah outfit yang nyaman, terutama alas kaki yang pas. 

Demikian cerita saya.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun