2. Museum Seni dan Keramik
Museum ini rasanya luas sekali dengan ruangan menurut koleksi masing-masing. Terdapat aneka macam keramik dengan corak masing-masing menurut seni dan budaya negara asalnya.
Pun sejarah tentang seni lukis. Beberapa profil beberapa pelukis seperti Raden Saleh Syarif Bustaman mengisi museum ini.
Lagi-lagi saya menemukan tentang lukisan Mooi Indie. Sebuah keterangan di dinding menjelaskan,
"Istilah Mooi Indie muncul di awal abad ke 20 untuk menandai keelokan lukisan pemandangan alam Hindia Belanda (Pada masa itu banyak pelukis datang ke Hindia Belanda (sekarang Indonesia) karena tertarik keindahan alamnya dan eksotisme wanita maupun pria pribumi..."
Menarik juga, hari itu saya bisa menyaksikan karya lukis Srihadi Soedarsono yang menggambarkan Jayakarta sejak tahun 1527-1970. Lukisan ini kami saksikan di dinding sebuah ruangan. Pintu dimana terdapat patung Raden Saleh Sjarif Boestaman (Maestro of Indonesia Modern Art).
Singkat cerita, beliau meminta maaf pada pelukisnya. Lalu meminta supaya Srihadi membuat sebuah karya untuk mengisi tembok gedung Balai Kota DKI Jakarta yang bersih. Jadilah lukisan Jayakarta di atas.
3. Museum Wayang