Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Warga Jakarta Yuk Naik Angkot KWK Berstiker, Bayarnya Cuma Pakai Kartu!

20 Juli 2017   12:32 Diperbarui: 3 Agustus 2017   08:35 2396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya, para sopir juga tampak lebih rapi dan bersih. Entah mereka belum mandi atau cuci muka tapi dalam angkot yang lebih bersih memberi kesan mereka sudah mandi dan cuci muka. :D

Mereka juga tidak diperbolehkan merokok sewaktu mengemudi. Sehat, kan?

Kalaupun ada hal yang perlu ditingkatkan, penumpang bisa melapor melalui nomor kontak layanan (1500-102) yang terdapat di dalam angkot. Untuk hal yang kurang berkenan selama naik angkot, jangan lupa ingat nomor plat angkot tersebut.

Upaya Promosi Harus Ditingkatkan Lagi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum tahu. Sejauh perhatian saya masih banyak yang masih bayar menggunakan uang tunai. Beberapa penumpang yang saya tanyai beralasan jarang naik angkot serupa. Ada yang berpikir hanya warga ber-KTP Jakarta. Ada yang tidak mengetahui lokasi penjualan kartu dan syaratnya. Ada pula yang merasa kasihan naik angkot tanpa bayar.

Soal kasihan menurut saya itu balik ke pribadi masing-masing. Jika tidak ingin menggunakan kartu KWK dan ingin membayar dengan hati ikhlas silahkan saja. Ini pasti menguntungkan bagi sopir. Saya pernah juga tetap membayar meski sudah ada kartu di tangan. Tidak membayar juga tidak salah. Saat-saat seperti ini saya jadi berpikir, bagaimana menempatkan rasa kasihan pada tempat dan kondisi yang tepat.

Setiap angkot masih ada pengumuman kartu KWK di depan pintu tetapi rata-rata pengumuman yang sudah lewat masa. Masih pengumuman bulan Mei. Kalau dulu ada daftar tempat pembelian kartu, sekarang pengumuman itu sudah dicabut. 

Menurut saya, langkah promosi harus dilakukan lagi, misalnya:

Sopir sendiri yang mempromosikan kartu KWK untuk angkot berstiker supaya tidak terjadi segan-menyegan antara penumpang terhadap sopir. Sejauh ini belum pernah mendengar promosi dari supir walaupun mereka menyambut baik penumpang yang menggunakan kartu.

Tempat penjualan harus lebih luas misalnya di toko-toko/minimarket karena tidak semua penumpang melewati halte busway penjualan kartu. Jika memungkinkan dapat memperpanjang kartu dengan biaya per bulan tanpa harus membeli kartu baru.

Memperbaharui pengumuman di pintu angkot juga langkah yang baik supaya diketahui oleh masyarakat luas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun