Menurut saya, para sopir juga tampak lebih rapi dan bersih. Entah mereka belum mandi atau cuci muka tapi dalam angkot yang lebih bersih memberi kesan mereka sudah mandi dan cuci muka. :D
Mereka juga tidak diperbolehkan merokok sewaktu mengemudi. Sehat, kan?
Kalaupun ada hal yang perlu ditingkatkan, penumpang bisa melapor melalui nomor kontak layanan (1500-102) yang terdapat di dalam angkot. Untuk hal yang kurang berkenan selama naik angkot, jangan lupa ingat nomor plat angkot tersebut.
Upaya Promosi Harus Ditingkatkan Lagi
Soal kasihan menurut saya itu balik ke pribadi masing-masing. Jika tidak ingin menggunakan kartu KWK dan ingin membayar dengan hati ikhlas silahkan saja. Ini pasti menguntungkan bagi sopir. Saya pernah juga tetap membayar meski sudah ada kartu di tangan. Tidak membayar juga tidak salah. Saat-saat seperti ini saya jadi berpikir, bagaimana menempatkan rasa kasihan pada tempat dan kondisi yang tepat.
Setiap angkot masih ada pengumuman kartu KWK di depan pintu tetapi rata-rata pengumuman yang sudah lewat masa. Masih pengumuman bulan Mei. Kalau dulu ada daftar tempat pembelian kartu, sekarang pengumuman itu sudah dicabut.Â
Menurut saya, langkah promosi harus dilakukan lagi, misalnya:
Sopir sendiri yang mempromosikan kartu KWK untuk angkot berstiker supaya tidak terjadi segan-menyegan antara penumpang terhadap sopir. Sejauh ini belum pernah mendengar promosi dari supir walaupun mereka menyambut baik penumpang yang menggunakan kartu.
Tempat penjualan harus lebih luas misalnya di toko-toko/minimarket karena tidak semua penumpang melewati halte busway penjualan kartu. Jika memungkinkan dapat memperpanjang kartu dengan biaya per bulan tanpa harus membeli kartu baru.
Memperbaharui pengumuman di pintu angkot juga langkah yang baik supaya diketahui oleh masyarakat luas. Â