Mohon tunggu...
Engliven
Engliven Mohon Tunggu... Guru - Kursus Bahasa Inggris Online

Engliven adalah sebuah kursus belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara tatap muka maupun online yang memudahkan para pekerja dan pelajar Indonesia untuk berlatih bicara dan menulis dalam metode belajar yang fun, materi yang dikustomisasi, serta guru yang tepat untuk level Anda. Sesekali tulisan kami akan diselingi dengan kalimat bahasa Inggris supaya Anda bisa lebih terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir Bandang di Eropa, Sebuah Tanda Perubahan Iklim Dunia

17 Juli 2021   21:15 Diperbarui: 20 Juli 2021   12:27 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia sedang melakukan rapat dengan pemerintah lokal mengenai upaya pengelolaan bencana banjir (Le Soir)

Lebih jauh lagi, dinas ramalan cuaca Jerman menemukan bahwa hujan deras yang terjadi di dua negara bagian ini adalah yang paling parah dalam 100 tahun terakhir. 

Apalagi, intensitas hujan yang sedemikian rupa membuat banyak sungai tidak lagi cukup untuk menampung tumpahan air dalam jumlah yang sangat banyak.

Baca Juga: Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise: Bagian dari Krisis Haiti yang Berkelanjutan

Karena hujan yang begitu deras, kini dampaknya sangat terasa di Jerman dan negara-negara sekitarnya. 

Sampai ketika tulisan ini sedang dibuat, diperkirakan ada 162 korban jiwa di Jerman, Belgia dan Italia dengan sekitar 1.300 orang dinyatakan hilang di Jerman akibat banjir ini.

Dampak dari banjir bandang ini sama sekali tidak main-main. Kini, sedang ada banyak warga yang tidak bisa melakukan komunikasi seperti biasa karena tempat-tempat pembangkit tenaga listrik mengalami kerusakan akibat banjir di mana-mana di Jerman.

Warga di Limburg Selatan, Belanda harus dievakuasi dengan trailer oleh dinas pemadam kebakaran (BBC)
Warga di Limburg Selatan, Belanda harus dievakuasi dengan trailer oleh dinas pemadam kebakaran (BBC)
Tidak hanya di Jerman, kondisi banjir di negara sekitar juga sama parahnya. Di Belgia, penduduk kota Liege (kota urban terbesar ketiga di Belgia) yang berjumlah sebanyak 200.000 orang harus dievakuasi karena ditakutkan karena Sungai Meuse (sungai besar di Belgia) bisa menumpahkan aliran airnya ke kota tersebut.

Sama seperti di Jerman, beberapa tempat di Belgia seperti di Wallonia juga mengalami krisis listrik karena rusaknya fasilitas pembangkit tenaga listrik akibat banjir bandang yang masih berlanjut hingga sekarang.

Kemudian di Belanda, daerah Limburg yang dialiri oleh Sungai Meuse yang berdekatan dengan Belgia juga mengalami evakuasi massal untuk menyelamatkan sebanyak mungkin warga Belanda yang mengalami musibah banjir ini.

Apa yang awalnya merupakan serangkaian hujan deras di berbagai tempat ini ternyata memiliki dampak yang sangat mengenaskan bagi kehidupan banyak orang yang tinggal di Eropa Barat sekarang ini.

Tanggapan Pihak Berwenang

Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia sedang melakukan rapat dengan pemerintah lokal mengenai upaya pengelolaan bencana banjir (Le Soir)
Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia sedang melakukan rapat dengan pemerintah lokal mengenai upaya pengelolaan bencana banjir (Le Soir)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun