Mohon tunggu...
Engliven
Engliven Mohon Tunggu... Guru - Kursus Bahasa Inggris Online

Engliven adalah sebuah kursus belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara tatap muka maupun online yang memudahkan para pekerja dan pelajar Indonesia untuk berlatih bicara dan menulis dalam metode belajar yang fun, materi yang dikustomisasi, serta guru yang tepat untuk level Anda. Sesekali tulisan kami akan diselingi dengan kalimat bahasa Inggris supaya Anda bisa lebih terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mencari Hubungan Kebahagiaan dan Passion dalam Film "Soul"

20 Maret 2021   20:16 Diperbarui: 20 Maret 2021   20:22 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe dan 22 (Sumber: wallpapercave.com)

Kata passion tampaknya telah begitu banyak digunakan dalam sehari-hari kehidupan kita. Faktanya, banyak orang pasti akan menggunakan kata ini untuk menyebut suatu keinginan tertentu yang ingin kita kejar dalam hidup kita. Kata orang, passion bisa membantu kita mendapatkan kebahagiaan dalam hidup karena kita melakukan sesuatu yang kita sangat suka dengan ketulusan.

Pasti itu karena kita perlu menemukan gairah tertentu dalam hidup kita yang mendorong kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Keinginan besar semacam itulah yang membuat banyak orang terus memakai kata passion untuk menyebut keinginan besar yang ingin kita capai dalam hidup.

Dalam film Soul oleh yang dirilis oleh Pixar pada 25 Desember 2020 lalu, passion menjadi sebuah tema utama yang diangkat di film ini. Bisa ditonton di Disney+, film ini bisa dinikmati juga dalam subtitle yang memakai bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sesuai preferensi anda. Nah, seperti apa passion sendiri dijelaskan dalam film ini?

Secara garis besarnya, film ini menceritakan seorang guru musik SMP yang bernama Joe Gardner yang bermimpi untuk bisa menjadi seorang anggota grup musik jazz terkenal di Kota New York. Sebagai seorang guru musik yang passionate dengan pekerjaannya, dia tidak henti-hentinya mengajar dengan penuh semangat.

Sumber: wallpapercave.com
Sumber: wallpapercave.com
Karena gairahnya dalam mengajar itu dan keinginannya untuk menjadi seorang musisi jazz terkenal, kita bisa melihat bahwa Joe adalah seseorang yang passionate (kata sifat passion dalam bahasa Inggris). Namun pada suatu hari, dia mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya terpisah dari tubuhnya yang sedang koma.

Ketakutan karena sekarang jiwanya terpisah dan dia tidak bisa menjadi musisi jazz seperti yang dia mau, dia sekarang putus asa untuk mencari cara supaya bisa kembali ke Bumi dan mewujudkan impiannya itu.

Joe dan 22 (Sumber: wallpapercave.com)
Joe dan 22 (Sumber: wallpapercave.com)
Dalam petualangannya, Joe berteman dengan seorang arwah manusia yang belum lahir yang menamakan dirinya sebagai "22". 22 sendiri kesulitan menemukan "spark" (percikan, cetusan semangat) khusus untuk dirinya sendiri, yang bisa kita pahami sebagai tujuan hidup seseorang ketika dia hidup. Bisakah Joe dan 22 berhasil mencapai kebahagiaan masing-masing dengan lahir ke Bumi kembali atau menemukan tujuan hidup?

Kebahagiaan dan Passion

Arwah Joe yang sedang kebingungan mencari jalan pulang (Sumber: wallpapercave.com)
Arwah Joe yang sedang kebingungan mencari jalan pulang (Sumber: wallpapercave.com)
Tanpa mencoba membahas spoiler film ini, penulis ingin membahas seperti apa orang menemukan kebahagiaan melalui passion mereka dalam film ini. Nah, seperti bagaimana kebahagiaan sendiri ditemukan oleh para tokoh film ini?

Sebagai seorang musisi yang passionate, Joe percaya bahwa musik adalah kebahagiaan hidupnya yang paling penting. Mengikuti jejak ayahnya yang juga seorang musisi, dia ingin bisa menjadi seseorang yang sama hebatnya seperti ayahnya dan untuk bisa membuktikan pada ibunya bahwa dia bisa mendapatkan penghidupan yang stabil lewat bermusik.

Sumber: wallpapercave.com
Sumber: wallpapercave.com
Tokoh-tokoh lain dalam film ini juga mencoba mencari passion mereka sendiri. Dez, tukang potong rambut langganan Joe, bercerita pada Joe bahwa dia tidak sengaja menemukan passion dalam pekerjaan potong rambut, sesuatu yang membuat Joe kaget karena adanya passion semacam itu. 

Sejak sadar kalau dia suka dengan pekerjaan itu, Dez begitu menikmati pekerjaannya sebagai tukang potong rambut karena dia merasa bahagia. Dalam sesuatu yang tampaknya sepele, Joe tidak pernah tahu bahwa kebahagiaan bisa datang dari situ.

Jika dilihat-lihat, tampaknya passion dan kebahagiaan memang berbanding lurus! Namun, apakah memang selalu seperti itu?

Obsesi dan Passion Pribadi

Sumber: wallpapercave.com
Sumber: wallpapercave.com
Jika tidak dikelola dengan baik, passion yang kita miliki bisa saja malah berubah menjadi obsesi. Menjadi obsesi? Ya, dan itulah yang berusaha digambarkan dalam film ini. Bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan perasaan mereka saat melakukan sesuatu yang mereka suka, sisi kelam dari passion itu pun menjadi jelas.

Dalam tulisan ini, bisa kita lihat bahwa seseorang yang sangat suka dengan lari pagi bisa jadi kesal dan marah seharian jika dia tidak lari pagi. Secara perlahan, obsesi semacam ini mulai berdampak pada kehidupan sehari-harinya. Bahkan sekalipun ada hujan deras atau badai salju yang bisa saja mencelakakan, orang dengan obsesi terhadap lari pagi tidak akan mementingkan keselamatannya sendiri.

Di film Soul, mereka yang termakan obsesi digambarkan seperti monster bertubuh kelam (Lost Souls) yang tampak begitu obsesif pada kesukaan mereka. Di dunia nyata, mereka digambarkan seperti orang yang kecanduan dengan pekerjaan kantornya atau tindakan lain yang hanya merugikan mereka sendiri pada akhirnya.

Dua Sisi Koin yang Berbeda

Para Lost Souls dalam film Soul (Sumber: disney.fandom.com)
Para Lost Souls dalam film Soul (Sumber: disney.fandom.com)
Realita semacam ini mungkin bisa membuat kaget kita yang sudah terbiasa berpikir bahwa mengejar passion pasti akan memberi kita kebahagiaan. Bukannya menjadi bahagia, kita malah terlihat seperti orang yang sedang kecanduan terhadap sesuatu sehingga kita tidak lagi menikmati sesuatu dengan tulus dan sehat lagi.

Sepanjang cerita film ini, baik Joe dan 22 kemudian menyadari bahwa pada suatu saat, passion bukanlah segalanya dalam hidup ini. Jika kita memiliki suatu passion yang hanya akan merusak hidup kita, mungkin sudah waktunya kita mencari sesuatu yang baru. Mungkin itu bisa seperti mencari pekerjaan baru, hobi baru, dan sebagainya!

Kebahagiaan tidak akan pernah hanya datang dari satu passion saja, dan itulah yang kemudian Joe dan 22 temukan dalam perjalanan mereka. Sama seperti Dez, dia menyadari bahwa kebahagiaan bisa datang dari sesuatu yang bahkan tidak pernah dia tahu sebelumnya.

---

Pada akhirnya, bayangkan passion sebagai 2 sisi koin yang berbeda: sisi yang bisa memberi kebahagiaan atau kerusakan bagi kita. Tanpa kendali terhadap diri sendiri, apa yang membuat kita senang malah justru bisa merusak diri kita sendiri di masa depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun