Akan tetapi ke-empat Injil itu menceritakan apa dan bagaimana Kristus Yesus di dalam misi pengajaranNya kepada umat manusia. Juga disinggung bagaimana pesan-pesan mesianik dari kitab-kitab terdahulu itu terpenuhi dalam diri Kristus Yesus.
Mengapa perlu ada 4 Injil? Sejak jaman Irenaeus (kira-kira tahun 185) kekuatiran akan penyimpangan dalam pengajaran tentang Kristianitas menjadi perhatian yang besar, apalagi sudah ada indikasi adanya Injil telah diubah tetapi menjadi sumber tunggal pengajaran di beberapa kelompok. Oleh karena itu perlu upaya untuk memurnikan kembali pengajaran Kristianitas dengan menilik kepada beberapa sumber tulisan lain. Maka sejak itu, ide kanonisasi Injil muncul dan menggelinding hingga kira-kira tahun 200, kanonisasi terhadap ke-4 Injil itu dinyatakan selesai.
Lalu pada abad ke-5 setelah berabad-abad kanonisasi ke-empat Injil ini diakui di dalam sinode-sinode regional seperti di Konsili Roma (382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Karthago (397 dan 419), diakuilah secara resmi oleh Gereja Barat di bawah Paus Inosensius I. Kanon yang sama sampai sekarang ini.
Maka, ketika menyoal Injil yang dibawa oleh Kristus Yesus, yang sebenarnya adalah bukan sebuah kitab atau kumpulan tulisan, tetapi adalah ujaran atau pengajaran yang diberikan oleh Kristus Yesus selama misi pengajaranNya itu. Lalu di mana hal itu bisa ditemukan? Semuanya itu bisa ditemukan di dalam kitab-kitab yang dikenal dengan nama Injil. Baik yang bernama Injil Matius, Injil Lukas, Injil Markus, atau Injil Yohanes.
Dengan demikian, pendapat bahwa Injil yang ada pada saat Kristus Yesus itu telah diubah atau dipalsukan tidaklah benar mengingat Kristus Yesus tidak pernah membawa-bawa sebuah kitab yang diduga berjuluk "Injil" itu, sebab yang diajarkannya adalah Taurat dan Kitab para Nabi, sebagai mana dituliskan dalam Injil Lukas pasal 4 ayat 16-21 bahwa :
... pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, ...dst.
Hal ini menunjukkan Kristus Yesus mengajarkan kepada orang lain hikmah apa yang ada pada Taurat dan Kitab Para Nabi.
Lebih awal, bahwa akan ada ajaran yang mengajarkan hal-hal selain dari apa yang diajarkan oleh Kristus Yesus, juga pengajaran yang memberitakan bahwa Kristus Yesus tidaklah seperti apa yang telah dipertelakan di dalam Injil-Injil itu sudah dinubuatkan oleh ketakutan Rasul Paulus akan tindakan para jemaat di Korintus yang menerima begitu saja pengajaran-pengajaran orang-orang lain selain dari para rasul (2 Korintus 11:4) :
Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yangtelah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Salam Damai,
Dedy