Tetapi, menjadi pengikut Kristus Yesus bukan lagi menjadi seorang hamba!
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. ( Yohanes 15:15 )
Menjadi pengikut Kristus Yesus adalah menjadi Sahabat-Nya. Bayangkan sahabat seorang Tuan. Artinya kemerdekaan tetap menjadi milik pengikut Kristus Yesus, bukannya tidak punya kemerdekaan seperti seorang hamba.
Pengikut Kristus yang diperolok-olok sebagai Kristen di Antokhia dulu sampai sekarang pun masih mengalami hal yang sama. Bahkan jika bertindak baik pun selalu ada isu miring yang menerpa. Kristenisasi ala mie instan contohnya.
Gereja tempat saya beribadah, melakukan banyak kegiatan seperti di terminal. Dan hasilnya cukup menggembirakan. Mereka yang sudah mengenal Kristus Yesus tetapi hidup jauh dari hidup yang diinginkan seperti firman-firman Allah dalam Alkitab banyak yang sudah berbalik hati kepada Allah. Kegiatan yang bersifat netral pun sering sekali dilakukan seperti memberi nasi bungkus kepada mereka yang hidup di jalanan, maupun membuka semacam pendidikan dasar bagi anak-anak jalanan. Tapi tak pernah ada yang memprotes bahwa itu semua adalah bentuk dari Kristenisasi. Karena memang bukan sebuah tindakan yang bisa dikategorikan sebagai Kristenisasi.
Karena kata "kristen" adalah olok-olok belaka, maka kegiatan kami adalah misi. Misi untuk menjangkau yang belum terjangkau oleh kasih Allah. Supaya mereka tahu bahwa Allah itu tidak jauh, Allah itu benar-benar Maha Kasih. Mereka yang belum beruntung itu tidak pernah ditinggalkan Allah. Allah selalu ada bagi mereka yang membutuhkan. Itulah misi dari gereja. Sebagai saluran berkat bagi mereka yang membutuhkannya.
Gereja bukan saja bangunan gereja. Gereja adalah tubuh para pengikut Kristus. Supaya kemuliaan Allah bisa dinyatakan, maka pengikut Kristus harus mempraktekkan nilai-nilai kebaikan seperti Allah yang Maha Baik itu. Berbagi adalah salah satunya.
Berbagi harus senantiasa dilakukan kepada siapa saja, termasuk mereka yang membenci Kristus Yesus tanpa alasan apa pun.
Salam Berbagi,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H