Perlahan-lahan kantung mata mengendur
Pasrah pada himpitan kasih sayang
Tangan lemas tanpa tarikan
Dimabuk rayuan kepayang
Angin membelaiÂ
Cahaya hilang tenaga
Pikiran dipaksa masuk ke pintu kedua
Samar-samar gadis menari menemani pria tambun tua
Mulut menganga tanpa kontrol
Lupa usia bebeda di antara mereka
Kerlap-kerlip bintang turut hadir memeriahkan
Ku lihat itu semua di balik pintu kedua
Tak berdaya ku melangkah ke sana
Namun beda di dalam dan di luar
Pria tua menari menemani gadis
Pria menghibur gadis dengan tawa lepasnya
Kerlipan bintang menerangi gadis yang takut gelap
Sungguh baik pria tambun tua itu
Gadis pun ikut bersenang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H