Perlahan-lahan kantung mata mengendur
Pasrah pada himpitan kasih sayang
Tangan lemas tanpa tarikan
Dimabuk rayuan kepayang
Angin membelaiÂ
Cahaya hilang tenaga
Pikiran dipaksa masuk ke pintu kedua
Samar-samar gadis menari menemani pria tambun tua
Mulut menganga tanpa kontrol
Lupa usia bebeda di antara mereka
Kerlap-kerlip bintang turut hadir memeriahkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!